Kata-kata bijak yang ada di dalam gambar saya di atas berasal dari Polandia, nun jauh negeri di Eropa sana, namun sesuai dengan kondisi realita di kampung halaman saya tercinta, Indonesia. "If the farmer poor, then so is the whole country". Yah di negeri ini, sebagian besar kondisi petani tidak ada di dalam posisi yang menggembirakan. Bermula ketika saya kemarin berbincang dengan sahabat saya mengenai pertanian Indonesia (Terima kasih ya, saya jadi teringat profesi kakek-nenek saya) saya jadi ingin menulis catatan kecil ini.
Mungkin entah kapan pemerintah memihak sepenuhnya dan total dalam melindungi para petani. Di saat kita mungkin geram akan harga cabai naik, harga beras naik, apa kita mengetahui bagaimana perasaan para petani? Apa ada yang mencoba mencari tahu mengenai harga pupuk, alat dan mesin pertanian, kondisi alam yang semakin susah ditebak sehingga ancaman gagal panen mengintai, atau permainan para tengkulak?
Petani sungguh berada di posisi yang sulit.
Mungkin di luar pengetahuan saya yang sempit ini, ada banyak sekali contoh petani yang sukses: berhasil dengan gemilang dan makmur - jauh dari kata sengsara. Tetapi sepengetahuan saya pula, dari berita-berita yang menghiasi layar gadget, koran, televisi, masih banyak lagi cerita-cerita haru tentang petani.
Petani sama seperti kita: sama-sama hamba Tuhan yang berupaya melanjutkan hidup dengan bekerja: kita mungkin bekerja dengan kondisi yang relatif lebih baik, sementara mereka bekerja di dalam berbagai tekanan: ketidakberpihakan pemerintah, serangan hama dan iklim global yang berubah, permainan tengkulak, sistem jual-beli yang tak beres, harga yang tak tentu.
Ada banyak ahli perencanaan, ahli pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan di kepemerintahan Indonesia ini. Saya yakin mereka semua orang berpendidikan dan berhati baik. Semoga Allah senantiasa membimbing mereka agar dapat membawa pertanian Indonesia lebih baik. Semoga kebijakan mereka berpihak kepada petani.
Berterima kasihlah kepada mereka yang bersusah payah menanam: mereka, petani, berharap selalu agar apa yang mereka tanam bisa tumbuh dan berkembang memberikan hasil yang terbaik. Di setiap nasi yang kau makan, di setiap sayur kau nikmati, ikan-ayam-daging yang selalu kau dambakan, buah-buahan yang rasakan, dan seterusnya, nikmati dan bersyukurlah pada Allah, Tuhan Semesta Alam yang menghadirkan profesi mulia bernama "petani".
Bersyukurlah, masih ada petani.