Pak Jokowi di dalam istana, kami berfoto di pagar istana, haha |
Saya berkenalan seorang mahasiswa sarjana fakultas perikanan dari Universitas Hasanuddin Makassar saat acara simposium dugong lalu di IICC. Saya kira dia datang bersama rombongan, ternyata dia berangkat sendiri :D Untuk ukuran antar pulau, menurut saya dia wow sekali. Seumur-umur saya belum pernah bela-belain ikut acara seminar seorang diri. Mahasiswa Unhas ini tinggal di Makassar tapi punya darah Buton. Nah, kebetulan tulisan yang saya buat bersama Ray, Refi, dan Mas Glory adalah tentang perencanaan ekowisata di Provinsi Sultra, daerah asal si mahasiswa Unhas itu. Setelah presentasi di acara simposium, dia langsung mengajak kami berkenalan. Dia juga bilang bahwa tulisan kami menarik (terima kasih, huahahahaha..)
Sebenarnya ikut simposium dugong ini pun awalnya ketidaksengajaan karena melihat iklan lewat di fesbuk. Langsunglah saya kontak Ray untuk menulis tentang dugong. Topik dugong yang notabene FPIK banget kami 'ramu' agar menjadi lenskep banget. Jadilah perencanaan ekowisata kami yang dibuat dengan susah payah: pake acara sakit, ketikan hilang, dst. Satu kata untuk proses ini: Hrrrrrr.... Selain topik ekowisata, kami juga buat topik tentang dongeng di Sultra terkait dugong. Aini kami pilih sebagai presenter secara dia jago bercerita, bahkan peserta simposium banyak yang tertarik dengan dia, hehe.
Kembali ke mahasiswa Unhas itu, saya, Ray, dan Aini kepikiran untuk mengajak dia jalan-jalan sejenak di Kota Bogor. Waktu dia di Kota Bogor hanya tinggal satu malam selesai acara simposium. Akhirnya kami sepakat mengajak dia jalan kaki muterin Kebun Raya Bogor. Dari IICC, ke Jalan Otista, Lawang Suryakencana, Jalan Juanda, Jalan Jalak Harupat terus belok ke Taman Kencana, Taman McD Lodaya, Jalan Pajajaran, sampe ke IICC lagi. Saking bingungnya kami bertiga cuma bisa ngajak si mahasiswa Unhas itu jalan ngelilingin Kebun Raya sambil mengeluarkan jurus andalan kami setiap ada tamu yang ke Bogor: bercerita tentang sejarah Bogor serta karakter kotanya :D
*mungkin suatu saat kami bisa jadi tour guide resmi Kota Bogor*
Mahasiswa Unhas itu bercerita bahwa dia suka menulis. Apapun dia tulis meskipun tidak tahu. Dia berkata bahwa dia mempelajari dan banyak membaca mengenai tulisan yang akan dia buat. Saya merasa bersemangat mendengar ceritanya. Orang-orang yang bersemangat menularkan energi positif, dan itu sangat menyenangkan :D
Sekitar satu jam kami berjalan kaki santai hingga pukul sebelas malam. Malam itu juga kami berpamitan. Besoknya, mungkin kaki harusnya pegal tapi syukurlah kaki saya nggak pegal-pegal amat. Mahasiswa Unhas itu menelepon kami keesokan harinya sejenak sebelum terbang kembali ke Makassar. "Terima kasih Bang" ucapnya.
Sampai ketemu lagi di lain kesempatan!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar