Kata orang-orang, ponakan saya mirip saya. Warna kulitnya, rambutnya, gaya isengnya, sama mukanya. Sebenarnya dia ini anak kakak perempuan saya,, tapi entah kenapa jadi mirip saya gini hahaha. Sebagai om-om yang tengah jomblo, kehadiran ponakan seenggaknya bisa menghibur (*jones banget :P).
Di kelas saya, beberapa teman sudah menyandang gelar om-om. Ada Mas Rizki yang punya empat ponakan, ada Refi yang punya dua, dan saya. Tapi mereka sudah punya pasangan, saya sih belom. Bisa dikatakan mereka adalah om-om level expert. Sementara saya masih level madya. Ada juga teman saya Ray, dia lebih muda dari kami dan belum punya ponakan. Saya menyebutnya level om-om pemula, hahaha. Menyandang gelar om-om bukan beban, malah senang. Beban mungkin di wajah (*plak): sudah pantas jadi bapak-bapak, tapi belum berkeluarga. Penyebutan "om-om" terdengar lebih muda dibanding disebut "pak" :D
Punya ponakan berarti jadi ada teman main dan bisa disayang-sayang. Meski kadang jejeritan kalo ponakan pup dan rewel, hahaha. Ponakan saya selalu bertanya tiap saya sudah pakai ransel dan bawa amunisi buat ke Bogor: "om pam mau ke bodong?" Bodong maksudya Bogor :D. Dia juga heboh setiap saya mau keluar, selalu mau ikutan. Lucunya, dia nggak mau disamakan seperti saya saat ditanya orang-orang rumah "Adek mirip om Pram apa om Adit?" Dengan cepat dia menjawab "Om Adit!". Adit adalah adik saya yang jauh lebih putih dan cakep (hiks*). Yeah kulit saya memang eksotik. Anak kecil aja tahu, hahaha.
Semoga adek tambah cerdas ya. Hehe :*
Om-om dan ponakannya |
1 komentar :
ralat. rizki puny 6 ponakan. 3 d'malang, 3'depok. 3 cewek, 3 cowok.
Posting Komentar