Sepatu cowok jujur saya
akui rada mahal harganya dibanding sepatu cewek. Dan percuma saya ngeluh harga
sepatu cowok yang relatif mahal karena buat saya rasa nyaman itu nomor satu. Sepatu
cewek yang saya liat memang cenderung rame dengan warna-warni dan harga yang
murah. Anehnya, mereka adalah makhluk yang fine-fine aja dengan berbagai model
sepatu. Bahkan sepatu teman saya juga lumayan banyak. Banyak banget malah,
haha. Saya sepatu ada tiga pasang: 1. Sepatu untuk ke kampus 2. Sepatu untuk
kondangan, seminar, sidang 3. Sepatu lari.
Sepatu yang saya miliki
rata-rata harganya diatas seratus ribuan. Terakhir punya sepatu harga lima
puluh ribuan mungkin saat dulu S-1: sepatu converse bajakan beli di pasar
kaget. Sekalinya saya beli sepatu murah meriah, saya langsung menyesal. Ada
saja yang bisa disalahkan: sol sepatunya, jahitannya. Memang ono rego ono rupo
– ada harga ada rupa, artinya bahwa harga menentukan kualitas barang. Bukan
berarti kita harus membeli sepatu yang mahal, tetapi pilih yang relatif nyaman
dengan kualitas standar. Siap-siap aja lah sama tumit lecet atau kaki yang
berasa nggak nyaman buat melangkah kalo salah milih sepatu, hehe.
Untung saya jarang lapar
mata ngeliat sepatu aneka model di dekat kampus. Secara model dan warna memang
memikat, plus harganya yang kelewat anjlok kaya rel kereta. Sering-sering
mengingat bahwa sepatu itu bakal bikin kaki saya lecet, lumayan ampuh bagi saya
untuk kuat iman nggak beli sepatu murah meriah, hahaha. Teman kosan saya juga
‘berjasa’ memberi pelajaran kepada saya. Jadi dia beli sepatu untuk olahraga.
Dipakai sekali langsung berubah (berubaaah..jreeng jreng..). Mendadak penyok
dan lepas jaitan di bagian dalam. Prinsip ono rego ono rupo memang berlaku
adanya.
Hm..mau beli sepatu
baru..nabung dulu dah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar