Meski di tempat saya ada dua kubu: lebaran tanggal 4 dan tanggal 5, kami
sepakat untuk menyembelih hewan kurban pada Minggu, 5 Oktober 2014 demi alasan
kerukunan. Berhubung saya tidak bisa memotong, menyembelih ataupun memegang
daging (saya ga kuat sama bau-nya), jadi saya hanya bisa menonton. Penyembelihan
dilakukan di halaman samping mesjid. Saat tim penyembelih beraksi, tiba-tiba
dari dalam masjid terdengar krasak-krusuk mikrofon khas suara menjelang azan.
Kami tidak curiga karena sebelumnya takbir Idul Adha memang biasa dilantunkan.
Saat tiba pada bagian “asyhadu alaa..ilaahailallah..” kami celingukan. Saat
itu, waktu masih menunjukkan pukul 11 kurang sepuluh menit. Kami melongo,
langsung kasak-kusuk. “Udah zuhur ya? Perasaan belom dah” ujar salah seorang
tetangga saya. Tak lama azan berhenti. Katon, anak SMP dekat rumah saya
mengambil alih mikrofon. “Mohon maaf ada kesalahan teknis. Belum waktunya azan
zuhur. Terima kasih”. Kemudian Katon melanjutkan takbir Idul Adha seperti
biasa. Sontak kami yang diluar mesjid tertawa. Mungkin kakek muazin yang biasa
azan itu keasyikan takbir jadi keterusan azan :v Duh maaf ya kek kami tertawa
ngakak.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar