expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 31 Agustus 2011

Ketupat Lebaran 2011

Hari ini adalah hari Lebaran 1432 H. Yeah, pada hari sebelumnya tepatnya 30 Agustus juga sudah banyak yang lebih dulu merayakan Lebaran. Seperti biasa, masalah hilal dan hisab. Apapun itu, menggenapkan puasa menjadi 30 hari menurutku lebih baik daripada berdebat siapa yang benar siapa yang salah, ya kan :D Lucunya banyak yang bikin jadi peribahasa Karena hilal setitik rusak opor sebelanga. Haha.. Makin kreatip aja dah orang-orang, pada senewen kali ya tau-tau Lebaran diundur, xixi
Cerita menariknya terjadi ketika hari Senin, 29 Agustus kemarin. Aku dan ibuku pergi ke pasar Cibubur sekitar jam 10. Ibuku tadinya mau beli kulit ketupat karena merupakan suatu tradisi di negara ini berlebaran menghidangkan nasi dalam kulit ketupat. Ternyata ibuku malah beli 3 stel daster. Oh my Maak.. aku dah nungguin ampe hampir 2 jam lebih ternyata ibuku asyik belanja di los pakaian, bukan di los sayur. Perlu diketahui aku nggak ikutan masuk ke dalam pasar lhoo karena kondisi pasar tradisional di H-1 Lebaran sangat gegap gempita *lebaay,,haha.
“Mak, kok malah beli daster?? Kulit ketupatnya mana..?”
“Eh iya mama kan dah lama nggak punya daster baru, beli di pinggir-pinggir jalan aja yuk,, “
Euuh.. pengen minum es degan rasanya, sluurrp,, mana panas banget itu hari, hahaha..astaghfirullah,, jangan ampe batal di hari terakhir!
Akhirnya vario ku gas lagi dan kami keluar dari areal parkir pasar. Kondisi di welcome area malah lebih parah. Penuh banget pedagang sayur mayur. Kami nyamperin tukang pembuat kulit kelapa. Ternyata udah ludess! Aku lihat si abang baru mulai menjalin lagi janur ketupat warna kuning. Tampaknya ada calo ketupat, mungkin juga ibu-ibu se-RT ngeborong ketupat, atau mungkin sengaja dibikin limited edition? Aku pun segera melaju ke pasar kecamatan, yaitu Pasar Ciracas.
Jengjeng…sesampainya di sana, ternyata harga ketupat menggenit. Tadinya cuma 3ribu jadi 10ribu. Kata orang-orang yang sliwar-sliwer memang kulit ketupat harganya menggenit karena banyak orang yang ngeborong banyak. Ibuku akhirnya membeli juga, beli 10ribu. Dapet sekitar 30-an kulit ketupat. Nggak cukup sih kayaknya karena saat H dan H+1 tetamu banyak yang ke rumah buat membersihkan isi ketupat (makan maksudnya). Itu merupakan hasil riset bertahun-tahun ibuku yang memang juga berprofesi sebagai koki di rumah kami sendiri,hehe
“yaudah mama mau bikin lontong aja pram, sama aja kan bentuknya gitu-gitu juga. Okeh?”
“sipdah ma” jawabku.
Dan ternyata malamnya pemerintah mengumumkan Lebaran jatuh lusa.
Ketupat dah jadi, opor dan jadi, rendang,, untung belum nyambel goreng kentang.
Sabar sabar, haha,, tak kan lari Lebaran dikejar :D
Selamat Idul Fitri 1432 H teman-teman! Awali dengan niat fitri tuk jalani 11 bulan kedepan dengan penuh semangat dan tekad kuat, Amiiin

Senin, 29 Agustus 2011

Jadi Amil Sehari

Hari Minggu kemarin aku dan beberapa orang warga di gang ku melakukan pembagian zakat fitrah. Zakat fitrah itu wajib bagi setiap muslim yang harus dibayarkan sebelum shalat Idul Fitri tiba. Berhubung aku dah punya pendapatan (ceilee…) jadinya aku dah bayar sendiri, mudah-mudahan berkah! Amiiin.. Gosip kalo Lebaran bakal jatuh di hari berbeda jadi alasan kami untuk segera membagikan zakat fitrah ke warga. Kali aja pada pengen isi ketupat ato beli kue nastar,hehe..

Saat ini zakat fitrah bisa berupa beras sejumlah +- 4 liter atau uang Rp 25.000, masing-masing untuk satu jiwa. Aku sih lebih milih uang karena lebih ringkas, tapi afdholnya sih pake beras :D Di kawasan gang rumahku cukup banyak juga yang jadi penerima zakat.

Jam 10 pagi aku dateng ke selasar masjid yang ada di dekat rumah. Aku selalu rutin jadi panitia zakat fitrah (biasa disebut amil), kecuali tahun lalu aku nggak ikutan karena sedang galau skripsi kalo ga salah,hahaha… :3 Jadi panitia zakat fitrah lumayan capek karena kita mesti menakar beras, dan berasnya itu ada 7 karung.. wooow.. Dan ternyata anak-anak muda kemaren banyak yang nggak dateng membantu kita jadi amil. Entah masih pada tidur atau pada ke pasar.. Para sesepuh masjid di kampung ku biasanya memang mendelegasikan tugas amil ke anak-anak muda/remaja. Berhubung saya adalah salah satu anak-anak muda masjid ya ikutan lah.. Itung-itung nunggu bedug.

Cuma ada 4 orang pemuda termasuk aku, 1 orang tua, dan 3 orang sepuh. Oh My God, padahal beras dan uang yang mesti dibagi lumayan banyak..mesti disebar ke tiga RT pula. Daripada nggak dikerjain kami pun perlahan mulai menakar beras. Pertama beras berkarung-karung itu ditumpahkan isinya,, wrrrrr.. lalu kami mengambil kaleng ukur ukuran 1 liter dan 2 liter. Beras ditakar dalam ukuran 4 liter dalam 1 kantong plastik karena jatah beras per jiwa adalah 4 liter. Lumayan main bisep trisep tangan soalnya mesti gerak cepet dan ngejar waktu karena sebelum shalat Ashar mesti di distribusikan.

Setelah menjadi sekitar 100 karung plastik lebih, para tetua mulai menghitung kebutuhan beras tiap keluarga. Ada yang berhak menerima hanya satu kantung, ada yang dua, tiga, bahkan ada satu keluarga tujuh anggota. Tinggal dikalikan aja tuh, tujuh orang dikalikan 4 liter,,, beraaat boow.. Tak lama beras pun dikemas,, ada yang pakai kantung kresek, ada yang agak besaran, ada yang karung.

Tidak lama waktu Zuhur tiba, aku bergegas ambil air wudhu lalu kami semua shalat berjamaah. Pas shalat banyak sih bapak-bapak yang datang, tapi mereka kan bapak-bapak,, nasib jadi anak muda adalah mesti jadi tukang anter-anter.. heuuh,, kami berempat mengira setelah shalat akan ada teman-teman kami datang membantu, ternyata,,,, nggak ada yang dateng sama sekali. Yeah, wajar sih pada males keluar. Cuaca juga lagi hot banget dan nggak nyaman buat keluar-keluar di siang bolong.

Jam 2 siang kami pun beraksi. Aku dan seorang bapak RT sebelah mendorong gerobak, sementara 2 orang temanku, Aris dan Arif naik motor. Huwooh…beratnyo,, gerobaknya juga mini, ukuran gerobak es tung-tung. Belum pas ngangkat kantung kresek/karungnya,, huppp mesti ancang-ancang dulu karena efek letoy puasa,,haha.. Bismillah saja lah. Tiga RT kami mesti garap hari ini: RT 6, 7, dan 13.

Kami semua shalat Ashar di masjid sejam kemudian. Beberapa kantung dan karung beras yang belum dibagi pun dibagikan. Sudah agak semangat karena menjelang sore tidak terlalu hot seperti tadi siang. Alhamdulilah.. terdistribusi sudah semua : D

Meski capek dan bikin pegel, hari itu aku sangat senang karena bisa interaksi langsung dengan para penerima zakat.. Bukankah indah rasanya kita bisa berbagi dengan yang kurang beruntung, meski hanya dengan modal tenaga dan niat. Nggak pake modal duit lagi, ehehe. Dan bedug sore itu menjadi kado terindah hari ke-28 Ramadan..