expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 26 September 2012

Pagi Darmaga!




Hunian eksklusif sekelas berlian bukan lagi impian.

Haha.. korban iklan! Tapi memang begitulah yang saya rasakan. Kembali ke Bogor dan kembali menikmati lanskap kampus yang hijau. Beruntung saya bisa mendapatkan lokasi hunian yang hanya selangkah dari kampus (langkah gajah kali ya). Dengan berbagai jenis barang kebutuhan, makanan, kudapan ala Jalan Bara yang terbentang hampir 1 km, dipastikan saya enggak bakal kesulitan mencari dan memberi (eh eh ini mah mottonya kampus :P), maksud saya mencari dan mencicipi makanan. Sepanjang Jalan Bara ini memang surganya mahasiswa IPB. All you can see, all you can eat. Tapi pake duit juga kalii...wkwk

Hunian saya memang nyaman sekali. Setiap pagi bisa menyaksikan Gunung Salak sebagai batas alam bagian selatan Kab. Bogor – Kab. Sukabumi. Langsung lho dari jendela saya, haha.. Tak lupa lanskap jalan Raya Darmaga yang menjadi jalan utama penghubung Kab. Bogor dengan Provinsi Banten di timur. Selalu macet, ramai, riuh rendah. Klakson suara angkot yang bejibun, hiruk pikuk mahasiswa dan masyarakat yang lalu-lalang. Belum lagi kalau siang, urban heat island-nya kerasa banget. Puanaas...bawaannya pengen nyelem di air dingin kalo lagi sliweran di jalanan. Bagi saya yang awalnya tak terbiasa hal ini sungguh menyebalkan. Tetapi, begitulah konsekuensinya. Opportunity Cost. Seperti dua sisi uang logam. Yang penting dinikmati saja J

Okeh, sekian introduksi dari saya. Selamat datang di Darmaga, bumi kampus IPB J