Bertahun-tahun di Bogor, saya belum pernah 'serius' menikmati lanskap Kota Hujan ini. Bogor, salah satu kota pusaka di Indonesia (ehm,,pusaka, jadi inget blog tetangga saya hehe) menyimpang banyak warisan budaya yang kental. Salah satunya adalah kawasan pecinan di Jalan Suryakencana, Bogor.
|
Sobat saya ini ekspresinya menjiwai sekali.. :D |
Vihara Dhanagun yang persis berada di seberang Gerbang Utama Kebun Raya Bogor ini menjadi landmark kawasan Suryakencana. Saya sendiri sudah dua kali berkesempatan melihat acara Pesta Rakyat Bogor 2013 dan 2014, bertepatan dengan acara Cap Go Meh. Ada banyak barongsai dan iringan kirab pusaka (*pusaka) sepanjang jalur ini. Penontonnya ruamee banget. Tetangga blogger saya, Ray, kali ini berbaik hati menemani saya menyusuri kawasan Suryakencana, Bogor. Kebetulan dia juga paham sejarah kawasan ini, Asyik sih, sambil nyetir ada yang memberi narasi sejarah kawasan Suryakencana ini, hehe..
|
Saya suka warna serba merah vihara ini. Kebetulan matching sama kaos saya, hehe. |
|
Mie ayam yang racikan sendiri. Enak! Bakso ikan-nya juga sedap :) |
Banyak kuliner seru di sepanjang jalan ini. Saya belum menyusuri semuanya lho. Yang paling enak menurut saya adalah combro. Combro disini rasanya gurih sedap. Gerobaknya mangkal dekat perempatan apa gitu namanya *lupa. Dulu saya sering dengar cerita ada mi ijo. Mi yang dibuat dari sayuran. Tapi katanya udah ga ada lagi. Yaah..
Mau kue-kue khas pecinan? Ada. Saya nyobain kue bulan. Rasanya enak. Sebangsa bakpia-nya Jogja. Hanya saja ukurannya besar. Yang pasti sedap dan bisa buat oleh-oleh. Ray membeli mochi. Lapar mata sih disini, haha.
|
Sebenernya lebih ngiler sama menu punya dia sih, hahaha. Gede banget! |
Atas rekomendasi Ray, kami nyobain makan di Resto Kencana. Saya nyobain mie ayam dan ray nyobain lou mie (kalo nggak salah namanya itu).
|
Jalan Suryakencana, Bogor. Ada banyak jajanan pasar di sepanjang jalan ini. |
Mau jalan kaki sebenernya asik di sini. Pecinan banget rasanya. Sayang, jalur pejalan kaki alias pedestrian di sini kurang nyaman. Menurut guide saya, kawasan ini sebenarnya sama dengan yang dimiliki oleh Singapura. Hanya saja lanskap di sini kurang tertata apik .Kurang nuansa
chinese-town mungkin. Banyak fasad atau tampilan muka bangunan yang berubah. Ada beberapa diantara bangunan yang ada adalah situs bersejarah. Oya, bagi yang bawa kendaraan roda empat atau lebih (truk?) harus pinter-pinter milih tempat parkir dan bersabar ya,, di sini adalah kawasan pasar, jadi lumayan padat.
|
Ternyata kue bulan ini rasanya enak banget :9 |
Yep demikianlah laporan jalan-jalan saya kali ini. Yang pasti jalan-jalan sambil belajar itu asyik sih, perut kenyang, hati senang, pikiran jadi lapang (ngasal) :D