expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 29 Mei 2013

Mama, my very best chef :)

Kenikmatan yang sederhana :9

Mari makaan... :9

Kegiatan yang satu ini memang menyenangkan sekali buatku. Makan. Hahaha.. mungkin seharusnya aku lampirkan di dalam Curriculum vitae ya "Hobi: Makan" wkwkw. Ada banyak jenis makanan yang enak. Dan enak itu adalah sesuatu yang relatif, enggak ada standar enak bagaimana. Itulah mengapa aku ga suka dengan acara yang chef-chefnya bilang "hm..masakanmu ga enak" lha, siapa dia?? Orang itu ada banyak, maka tipe lidah pun juga akan sangat beragam (pram, 2013). Ga percaya? Coba kamu tanya orang di sekitarmu. Rata-rata mereka pasti menyukai masakan ibu mereka masing-masing. Ketika disuguhkan makanan dari ibu-ibu yang lain, peluang untuk bilang (dalam hati ya) bahwa masakan itu enggak enak pasti ada. Buatku, masakan di luar selain masakan ibu juga enak, tapi enak dalam artian ya karena mau bagaimana lagi. Jauh dari rumah otomatis jauh dari masakan mama hehe. Enaknya masakan si mama karena mama masak pake cinta lah ya, haha.. Kalo tukang jualan warung nasi dll masak ya karena tuntutan profesi. Tapi rasa enaknya ya standar aja. Kalo ada acara masak-memasak di TV ya itu mah sekedar referensi aja. Mau tampilan oke kaya apa, dengan bahan-bahan super kaya apa, toh kalo nggak bisa nyicip langsung masakannya yah percuma (???)

Berapa banyak diantara kita saat pergi jauh dari rumah lalu pulang kembali ke rumah pengen banget masakan ibu? :))

(ada yang nyeletuk: "saya enggak tuh, masakan mama biasa aja"..berarti kamu data pencilan :P )

Alhamdulilah saya bukan tipe yang pengenan icip-icip jajanan di luar sana. Macam masakan fastfood atau yang aneh-aneh. Pas kepengenan aja. Kan kadang kita enggak tau yang masak makanan di luar itu jujur apa enggak ya,,apalagi bumbu dan penyedapnya gimana takarannya,,belum lagi tingkat kesegaran dan kualitas bla bla bla. Dan harganya itu lho..beli di luar pasti muahal.. (jangan sering-sering jajan di luar ya kalo ga mendesak :D ) Secara umum lebih suka masakan rumah mama. Mama masak jelas gimana caranya. Mama suka ganti penyedap sama garam, gula, bawang putih, sama gula jawa (banyak sih substitusinya). Enggak ada menu yang wah kalo dipikir. Indonesia saja menunya. Hm,,kalo mau di list, masakan mama yang sering dibikin itu.. *kemudian mikir apa saja yang sudah dilahap* :
1. ayam goreng (enggak dibedakin pake tepung)
2. lele goreng, kadang di-cabe-ijo-in. Ikan kembung, tuna, hemmm...
3. sambel (sambel bawang, sambel tomat)
4. nasi goreng sama nasi uduk buat sarapan :D
5. tempe tahu goreng
6. sayur kacang panjang+tempe
7. sambel teri (nah ini,,rrrrrr..laperr)
8. tumis pare pake teri. Pait-pait asin menggigit
9. sop-sopan, bening, jantung pisang, oyong,,
10. nuget tempe..
11. pecel

apalagi ya, banyak sih sampe lupa :D

*mamaaa...lapaaarrr*

Sederhana aja kan menunya, biasa banget. Tapi yang biasa itulah sebenarnya yang menurutku bikin istimewa.
Mungkin di Bogor ini banyak jajanan enak, tapi sebenernya masakan mama-lah yang paling sedap. Meski kami Jawa tapi kami suka masakan pedas (lha). Kalopun masakan jawa mama suka bikin gudeg (ini sayur manis sedunia) yang isinya telur rebus, nangka, sama cuilan daging. Saya hampir tidak pernah menyisakan makanan. Dalam agama kan memang tidak boleh, karena itu namanya mubazir. Jadi kalo kalian ambil makanan, ambilah yang terdekat, jangan banyak-banyak dulu saat awal, baca doa, pake tangan kanan. Tambahan, jangan kenyang-kenyang (nah ini, jujur saya kalo makan suka kalap :( ), dan jangan lupa cuci piring dan tengkurepin ke dalam lemari piring biar mama senang. Hei, no excuses for a boy to not helping mum washing the dishes, right?

Tugas seorang ibu memang mulia ya, bikin keluarganya bahagia dengan masakannya. Bener deh, memasak adalah salah satu cara bikin orang lain jadi bahagia :')