expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 30 Desember 2011

Hadiah di Penghujung Desember

Minggu terakhir di kantor untuk tahun ajaran 2011, hehe..leganya.. Bosku tadi sore memberikan hadiah berupa bahan bacaan tentang jurnal lanskap (sebagian mengeja dengan “lansekap”, keduanya maksudnya sama saja kok :D ). Sebagai penggiat di dunia arsitektur lanskap indonesia, bosku ternyata juga rajin menulis. Tulisan beliau ternyata juga sudah cukup lama terbit. Aku belum baca sih tapi tadi di daftar isi terlihat banyak sekali tulisan yang beliau buat. Bagus-bagus. Untuk bisa menulis tentunya kita harus banyak membaca karena keduanya berkaitan. Jujur aku suka hadiah akhir tahun ini, ditambah lagi binder baru buat jurnalku di 2012. Terima kasih Pak Joga!
Semua jurnal lanskap + agenda dibungkus pake kertas koran sama si Bos. *saluut
Minta tanda tangan buat kenang-kenangan, hehe.. Terimakasih pak!

Ending: Laporan pekerjaan untuk termin pertama sudah selesai.. Saatnya bersiap untuk pekerjaan di tahun depan, tahun 2012. Semoga Allah Swt selalu meridoi, orang tua juga rido, segalanya berjalan lancar, amiin.. Pram, semangaat.. Arsitek Lanskap.. semangaaat :))


life is too short, inspire yourself and take a minute to enjoy the colorful sights and sounds of life. Feel every passing moment with a cheerful smile. Have fun!

-Jakarta sore, selepas hujan ringan-

Senin, 26 Desember 2011

Little Baby [English mode on]

Alhamdulillah .. now got a new family member,, on Tuesday, December 6, 2011. Has been born of our new family member, Rafid Muh jayyid, son of my sister: Daisy Dwi Prianthy and Winengku Nuranggama (elder brother-in-law). On Monday, December 5, 2011, since the same evening Mr. Mom went to the Pasar Rebo hospital. Mas Nengku been reported that titin mba in hospital. Again induction. Mr. Mom to stay at the hospital. I also felt excited. The first child yes, yes the first grandchild, first niece iya.hehe .. Tuesday morning I was late to the Ragunan permission. Me and mbakku to the hospital. Alhamdulilah streets smoothly, even each intersection through which the red light is not taxable. Maybe it's His way yes .. I feel very grateful. Weather is also a bit cloudy and cool. Not so hot sting. Arrived at the hospital, Ms. titin has entered the operating room and will do a cesarean. I understand that the baby dikeluarin section through the stomach. Hii .. also sounded horrified. But my terror does not mean too. Mbakku must be dissected. We are all waiting and hoping and praying for salvation mbakku and her baby. Hours 8:40 Dedek baby is born. OEE OEE .. .. hours of 9:10 mas Nengku notified via phone (I know the system like that) by the nurse when the baby is born with a length of 40 cm weight 2550 grams. We immediately grateful Alhamdulilah, the delivery process went smoothly. We exchanged a handshake. Officially became the father of my mother's grandparents, and mas nengku mbakku officially became the father-mother, my sister and I officially became the first mbakku paklek and bude.ehehe .. Shortly mbakku out of surgery. I was touched. Seeing mbakku already struggling childbirth. Santi's mom and sis also moved. Dedek new baby four hours longer to get out of the treatment room. I was eleven and a half hours straight to Ragunan again. No concentration. Want cepet-cepet to the hospital again. I went to sign the diary field contractor. Srat, snip, srat. Four and a half hours I went back home: a shower, go back together adekku trus. Brrrm ... direct us to the Pasar Rebo Hospital again. In the room mbakku already crowded with large families Nengku mas. Lucuuu .. hihi ... see a new creature in the box baby .. Alhamdulillah .. happy ..
BAAA...Om plaaam... [teks diatas asli transletan dari Mbah Google,hihi.. www.isengbanget.com]

Minggu, 25 Desember 2011

Baiti, Jannati, Hadiqati

Baiti, Jannati, Hadiqati (Rumahku, Surgaku, Tamanku). Asli translate dari googel translate karena enggak jago bahasa Arab. Baiti jannati mungkin sudah sering didengar, berhubung aku adalah anak lanskap (hehe..) aku tambahkan “hadiqati” . Ga ada alasan khusus aku bikin judul postingan pake bahasa Arab kok, just kebetulan aja :D.
Di rumah yang doyan menanam dan berkebun cuma dua orang: aku dan mamaku. Mbak-mbakku malah nggak ada yang minat. Bapak hobi nyiram. Adekku sama sekali nggak tau taneman,haha. Bulan Desember ini, rumah makin semarak dengan kehadiran cucu pertama sekaligus keponakan pertamaku: Jayyid Muhammad Amsyar. Aku dan mamaku tiap weekend (sambil mainan sama si Jayyid) nyempetin menambah titik hijau di tiap rumah. Di ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, sama dapur. Alasanku menambah titik hijau di rumah juga karena terinspirasi dari buku yang aku baca di kantor tentang sanseviera atau lidah mertua (namanya bener-bener ditranslate langsung dari mother’s-in-law tongue, haha) yang mampu menetralisir racun dan gas berbahaya di rumah. Lumayanlah buat bikin si Jayyid lebih fresh di awal-awal kehidupannya di rumah ini dengan nuansa always green everywhere,wkwk.. Selain beli dari tukang tanaman, ada juga yang kupanen dari halaman (panen?). Potek, potek, cemplungin ke vas, teko gelas kaca, sama penyiram air! Hihi, saking udah nggak ada wadah..
Dengan tanaman, rumah makin segar dan cerah :D








Sabtu, 24 Desember 2011

Pram, belajar!

Awal bulan Desember ini, aku dan teman kerjaku mengikuti sebuah sayembara desain lanskap. Yeah, itung-itung menguji skill dan kreativitas seperti zaman mahasiswa dulu. Kebetulan temanku ini lulusan dari Lansekap Trisakti. Dan usianya pun terpaut sekitar hampir 20 tahun dariku. Aku 23 tahun, dia 40 tahun (tapi aku menganggapnya sepantaran saja.hehe). Tentunya keahlian dan pengalamanku enggak ada apa-apanya jika dibandingkan dengannya. Ini yang bikin aku tertarik, menjajal lagi kemampuan desain dengan seorang yang berbeda: usia, latar belakang pendidikan, pengalaman, dan jam terbang. Oiya, meskipun aku menganggapnya teman, aku selalu memanggilnya dengan ‘Pak’. Hehe..

Maka dimulailah sayembara ini dengan melakukan technical meeting dan feel the land tapak yang akan didesain. Aku dan teman kerjaku pun mulai bekerja: mendiskusikan konsep yang bagus dan merencanakan jadwal kerja untuk melakukan proses mendesain. Yeah berhubung aku pagi mesti masuk kerja, maka begitu sore aku langsung tenggo ke tempat Pak Trie. Lumayan capek, tapi kepalang semangat jadi aku bawa enjoy sajalah :D
Konflik pun terjadi. Dua kepala memang lebih baik tapi ternyata banyak pertentangan ide diantara kami. Saat kuliah dulu mungkin pertentangan ide berada pada suhu yang relatif sama karena bersama teman kuliah. Sekarang partnerku jauh berbeda dengan orang-orang yang dulu kutemui. Aku juga merasa mungkin pengaruh pemikiran kuliah yang cenderung teoretis dan textbook memenuhi pikiranku setiap hendak mengambil keputusan. Bener nggak ya? Bukannya teorinya gini ya? Sementara Pak Trie dengan santai mengambil langkah-langkah yang sering membuatku mengernyit bingung.

Dan begitulah, tiga minggu berlalu. Luar biasa capek yang aku rasakan. Mesti pintar-pintar mengatur jadwal. Sering aku pulang tengah malam dari rumahnya, hingga di detik-detik terakhir jelang deadline pengumpulan aku menginap. Tetapi ada hikmah dari kegiatan yang aku lakukan ini. Mengambil keputusan untuk menambah kesibukan memang bukan hal yang menyenangkan..kurasa awalnya begitu. Tetapi ternyata ada banyak hal-hal baru yang aku pelajari juga: Pak Trie tidak toleransi untuk gambarku yang tidak presisi, tarikan garis di sketch-up yang sering melayang, menegurku yang sepat ogah-ogahan gambar (pram, belajar! Pram, ayo cepat target kita tgl sekian dah masuk perspektif!) atau speed menggambarku yang dia rasa terlalu lama. Semakin banyak ngobrol dengannya aku jadi tahu bahwa lanskap tidak sekedar menggambar saja. Semakin aku tahu juga bahwa beliau pernah kerja di konsultan desain maupun pemborong. Biasa berpikir praktis, logis, dan terarah. Beda banget sama pikiranku yang masih suka meledak dar der dor,hahaha..

Hingga akhirnya gambar kami selesai, kami bersyukur sekali. Ingin menjadi juara adalah harapan manusiawi kami, tapi aku merasa ada hal yang lebih berharga ketimbang menjadi juara. Aku memang mesti banyak belajar lagi..apapun itu. Belajar.
Yeah, hidup memang selalu belajar. Bismillah.

Kamis, 01 Desember 2011

Menanam menyulam

Ada banyak tanaman hias yang umum ditanam di taman publik. Tentunya memilih tanaman di taman publik diusahakan jangan yang “wow”, eksotik, susah perawatan, atau terlalu mahal harganya. Pengunjung sekarang makin pinter, bisa-bisa dicabut ama dia trus dibawa pulang (sebenernya bagus juga sih ikut menyebarkan tanaman,hehe..). Namanya negara kita, gerakan vandalisme belum bisa terhapuskan. Jadi penting buat mempertimbangkan jenis tanaman yang mau ditanam di taman publik. Ini beberapa jenis tanaman yang akan ditanam di Ragunan. Sederhana dan umum sih, tapi suka aja :3 Sambil ngecek-ngecek aku fotoin mereka:



ini mbak kana variegata. Kuning genjreng,, suka liatnya


ini jeng balanceng india. Kenapa ada imbuhan india aku juga ga tau hehe


ini dik spatiphylum, belum berbunga. Tunggu ya!


ini tante bugenvil. Liat tu ungu, warna tante-tante ehehe


si merah soka hawaii, hot


si tukang libur soka singapur :p


dan sekarang udah Desember. Udah mulai sering hujan, tapi kalo lagi panas bener-bener pol panasnya. Mesti cepet-cepet nanam mumpung hujan lagi sering turun. Masuk angin terus,, hatchyii. Sroot srot :')

Kamis, 17 November 2011

Elep-fun!

MAKHLUK yang satu ini merupakan salah satu hewan kesukaanku di Ragunan. Mamalia darat terbesar ini – bagiku pribadi – nggak pernah ngebosenin, terutama bagi anak-anak kecil. Termasuk hewan populer di dalam dunia anak-anak juga sih. Coba, kalo anak kecil ditanya contoh hewan, pasti jawabnya: gajah..! jerapah..! kuda.. ! Hahaha.. Mungkin karena penampakannya yang serba wah sehingga begitu menonjol diantara hewan-hewan lain.
Aku belum kenal semua warga gajah disini lho.hehe.. Aku cuma tau satu ekor gajah aja yang namanya Bona (jadi inget cerita “Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang”-nya majalah Bobo :D ). Gajah betina yang usianya udah cukup tua dan rada sensi kalo ada pengunjung yang ngebohongin pura-pura ngelempar makanan. FYI gajah itu hewan cerdas lho, sekalinya kamu ngebohongin mereka, mereka akan ingat selamanya. Jangan suka bohong yaa…
Jenis gajah yang ada di Ragunan adalah gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus). Mereka makannya macem-macem. Rumput, buah-buahan, pelepah daun kelapa, dll. Pokoknya tiap aku lewat pasti mulutnya lagi pada ngunyah-ngunyah. Ato ga mandi berendam biar seger,hehe..waktu itu malahan pernah aku lagi lewat lagi ada gajah jantan yg lagi asyik nginjek buah kelapa. Kreek! Sekali injakan santai, si gajah berhasil bikin penyet itu buah kelapa. Tak lama dia pun asyik makanin sabut kelapa..haha..

Sedikit foto yang aku jepret ni..

halo, apa kabar? aku jinak lhoo..:D


aku bisa bergaya lho..ni jinjit dikit ahh...



berusaha mau ngambil kacang yang jatuh, tapi kakinya jadi kejepit pagar..



payung-payungannya juga besar, lumayan buat ngadem para gajah,,xixi




gajah unyuu...




sampai jumpa lagi.. main-main ya kesini liat kami.. :D




Elep-fun, life is fun, as elep-fun!

Sabtu, 29 Oktober 2011

Wangi-wangi dari Condet

Pulang kerja kemaren, iseng aku main sama teman kantor ke toko minyak wangi yang ada di kawasan Condet. Yap, Condet memang banyak memiliki penduduk keturunan Arab (aku bilangnya habib-habib gitu,hehe). Kalo di Bogor mungkin sama kaya Kampung Empang. Ikon Masjid tentunya nggak boleh lepas dari lanskap yang didominasi warga keturunan Arab. Ada banyak masjid di sepanjang Jalan Raya Condet, salah satunya Masjid Al-Hawi. Masjid ini letaknya hampir di ujung Jalan Raya Condet, nggak jauh dari PGC Cililitan. Gedungnya antik, ijo-ijo pesantren gitu. Sayang aku lupa foto.. Pas aku shalat ashar banyak bapak-bapak wajah Arab duduk-duduk di halaman masjid. Coba ada unta sama pohon kurma, makin mendukung suasana.hihi.



Ada permukiman Arab pasti nggak lepas dari yang namanya toko minyak wangi,.. Benda satu ini memang bukan barang primer sih, tapi apalah artinya penampilan kalo kamu bauu..haha.. Wewangian yang dijual disini memang barang impor semua lho, tinggal pilih sesuai kebutuhanmu. Aku sendiri bukan konsumen sejati parfum arab, kalo lagi pengen ya beli. Jenisnya pun nggak aku hapalin. Siapin aja hidung buat endus-endus.. Hm,, wangii… Oya, harga disini memang miring-miring. Merek-merek terkenal banyak juga yang jual bibitnya (aku nggak tau bibit minyak wangi tu kaya apa ya?) kaya Issey Miyaki, bla bla bla, banyak deh. Bibit minyak wangi disimpan dalam botol kuningan. Jadi ngayal lagi, kalo digosok keluar jin kaya Aladin nggak tuh? :D Disamping toko minyak wangi, banyak toko penjual oleh-oleh dari tanah suci, jual madu dari arab, tasbih, pigura, hiasan-hiasan kaligrafi dll.
Sambil nunggu si penjual ngeracik, aku jeprat-jepret pret sedikit. Serasa lagi di lingkungan pesantren, sepanjang jalan toko minyak wangiiii semua. Yang jual pada pake sarung, kopiah, dan kemeja/koko. Penduduk setempat yang sliweran rata-rata face-nya campuran pribumi Betawi sama keturunan Arab. Aku yakin warga disini nggak pernah bau atau apa. Lha toko minyak wangi sepanjang jalan, angin berhembus whus langsung pada hmmmm… wangii..


Jangan lupa beli minyak wangi kalo lagi lewat Condet! :D



meracik parfum..mirip alkemis menurutku,haha



kalo pake alkohol bisa mabok ya



jangan-jangan itu Adly Fairus yang jual?


Yak,dipilih dipilih dipilih..mau yang mana?


banyak jenisnya, tapi aku nggak hapal,hehe

Kamis, 20 Oktober 2011

Temu Kangen Satu Malem


Akhir pekan tanggal 15-16 Oktober 2011 lalu aku dan teman-teman mengunjungi acara fieldtrip angkatan 47 di Vila Katumbiri, Cijeruk. Diitung-itung ternyata sudah 4 tahun berlalu sejak aku dan teman-teman 43 di-fieldtrip-kan, nggak terasa. Dan aku udah bertekad mau dateng,, humpp!
Sebenernya aku sih nggak terlalu musingin isi acara di dalam fieldtrip itu karena tujuan utamaku cuma pengen temu kangen temen seangkatan,haha.. Ini kali ya yang namanya udah jadi alumni, bebas ngapain aja di fieldtrip adek kelas. Dalam bayanganku dulu yang namanya alumni itu ya udah tua-tua, penuh dengan asam garam kehidupan, serius, rada galak, jaim, dan eksklusif. Maklum lah itu baru bayanganku jaman dulu.
Ternyata,, jengjeng…
Kini aku masuk ke dalam fase itu, fase sebagai alumni. Samasekali nggak nyadar sudah tua. Malah ngerasa bodrek dan fun-fun aja,haha.. alumni-alumni yang lain pun santai-santai aja. Tetap hahahihi selalu. Ohh gini ya rasanya jadi alumni:
“silahkan kakak makanannya.. makan dulu kaak.. kak tasnya taruh di kamar disebelah sana.. kak ini..kak itu.. lalalala…”

Perjalanan ke lokasi dimulai dari ketemuan di masjid nurul maa’i PDAM Bogor. Kami berangkat ngangkot sekitar pukul 19.00 pas azan Isya setelah semua personil lengkap dan komplet. Sebagian ada yang naek mobil sendiri. Brmm,, dari Bogor Kota ternyata nggak begitu jauh. Lewat Stasiun Batutulis yang legendaris, lalu terus menuju ke selatan. Karena kita belum tau lokasinya jadi beberapa kali telpon-telponan dan tanya-tanya biar nggak salah alamat. Sambil ngangkot aku dan temen-temen cerita-ceriti hahahihi,, ah.. udah lama nggak ngangkot massal.. inget jaman dulu kuliah :D
Pukul 20.00 kurang kami tiba. Wow,, tempatnya cukup luas, mungin sekitar 1 ha-an. Kamar yang dibikin pondok-pondok, lawn yang luas buat api unggun, dan borrowed landscape sawah dan ladang penduduk setempat. Mungkin buat yang udah biasa nggak kerasa spesial. Buatku sangat spesial berhubung aku domisili Jakarta yang sumpek sesak.pfhh.. awalnya sih nggak begitu dingin, makin malam makin brrrr… tapi enak :D. Kami semua kumpul di ruang pertemuan: menikmati hiburan dari para junior. Kami senior seperti biasa: iseng nyorakin, membersihkan cemilan di piring-piring, dan hahahihi. Begitu angkatan kami disuruh tampil,,hiyaaa.. pada malu-malu kasih penampilan apa ke audiens. Yasudahlah, kami yel-yel unity tapi dimodif sedikit. Ancur sih sebenernya,haha.. gapapalah. Audiens juga maklum kami ini angkatan atas. Saking atasnya kepentok ama plafon usia,hahaha..
Sekitar dua jam kemudian aku pergi sholat Isya. Brr..malam makin dingin. Nyeduh teh panas dan makan-makanin cemilan lagi, ngobrol-ngobrol dengan rekan sejawat. Yang nggak sejawat dicuekin,haha.. entahlah, malam itu rasanya hanya pengen ngobrol dengan lenskep 43 aja. Kayak udah lamaaa banget nggak ketemu.
Acara dilanjutkan di lapangan. Diterangi lampu obor dan terang bulan di langit. Kami berkumpul berkelompok-kelompok menyaksikan acara. Para junior di depan-depan, yang senior dibelakang berkeliaran. Ada sesi hiburan, ada juga sesi tukar pengalaman dari alumni yang berhasil. Aku ini udah berhasil belum ya,haha.. mending ngeteh dulu aah…
Pikiranku melayang (siiing…) mengingat memori dulu bersama Lenskep 43..
Yang dari kuliah selalu bersama, kemana-mana bersama, makan bersama, berangkat ngampus sama-sama, pulangnya sama-sama, numpang nginep karena kemaleman, keluyuran, nonton film terbaru, sepedaan, visit-visitan, liburan bareng, maen badminton, jenguk temen sakit, nimbrung nikahan dosen, ngerjain temen ulangtahun, rebutan colokan leptop di bengkel lenskep, ngetek tempat duduk di kelas, nitip donat atau risol buat sarapan, ngambil uang ATM berjamaah, ngurus matakuliah minor yang bentrok, marah-marahan sama temen, ngedumel kerja kelompok yang nggak beres-beres,,
Sampe galau nggak lulus-lulus.. haha…
Yang terakhir disebutin ini sempet heboh di awal 2011-an. 2011 udah kaya injury time kami untuk lulus. Media fb, twitter jadi rame. Kadang isinya konyol, kadang mengharukan, curcol jamaah, uplod foto lucu-lucu penuh kenangan buat penyemangat, kasih kata-kata motivasi buat pemacu energi, kirim-kirim doa kemudahan untuk keberhasilan,,
Sekarang kami berada dalam fase baru. Dunia kerja. Tukar informasi dan pengalaman. Tentunya topik ini menjadi lebih asyik dan tepat dibandingkan membicarakan skripsi lagi. Hihi. Skripsi. Bye-bye (haha..)
Makanya, dengan senang hati pagi itu kami mengukur tiap lokasi di vila untuk berfoto bersama. Dan semuanya senang hati melakukannya. Menjadikan tiap-tiap momen berharga kami untuk dikenang dan diabadikan. Foto lompat, foto di depan pondok, foto di sawah,,
Ah… Terimakasih teman-teman tenktonk family 43, terimakasih juga buat panitia yang udah mengijinkan kami berkumpul,hehe..
Cerita yang sangat emosional menurutku, ah biarlah. Aku lagi senang nih,hehe..

Sabtu, 08 Oktober 2011

Mengunjungi Taman Indraloka






Beberapa waktu yang lalu aku browsing tentang taman di internet, eh nggak nyangka nemu tulisan mengenai Taman Indraloka. Lokasinya? Wow, nggak jauh-jauh amat dari domisiliku. Aku dan Silka memutuskan mengunjungi taman yang dibangun oleh Bpk AM Hendropriyono tersebut.


Hmmmmmph… Haaaah.,.. tarik napas dalam dalam…buang… haah… segaaaar….

Dari hasil wawancara dadakanku dengan bapak satpam (terima kasih paak infonya.. ), sejarah berdirinya taman bermula sebagai tempat peristirahatan si empunya. Lama-kelamaan muncullah ide untuk membuat suatu taman yang bisa dinikmati masyarakat umum. Wow,, coba banyak orang-orang mampu berpikiran seperti itu ya. Punya rumah yang halaman luas trus inisiatif bikin taman. Kebayang deh target RTH Jakarta sebesar 30% bakal tercapai :D






Hardscape yang tampak di Taman Indraloka ini antara lain lampu taman, sculpture bergaya jawa-bali, sculpture hewan, koleksi kendaraan serta patung si empunya yang dikelilingi hamparan rumput dengan saung-saung atap joglo yang asri. Di tengah taman terdapat factory outlet yang produknya Bandung punya (bagus-bagus lho produknya :D). Desain FO tersebut yaitu rumah joglo. Interiornya? Keren banget.. meskipun isinya barang-barang jualan, kesan Jawa yang ingin ditampilkan “dapet”. Ada juga mini golf di halaman FO. Wow,, Nggak perlu khawatir kelaperan karena ada resto juga di samping FO. Sayangnya lagi rame ada acara dangdutan,haha..




Banyak juga anak sekolahan kesini, mereka main di saung, di halaman, di bangku taman, ngobrol, bercanda, yang pacaran juga ada,hihihi.. Suasananya sungguh asri. Coba kalau taman ini bisa di ctrl C trus di ctrl V ke tempat-tempat lain yang sumpek ama bangunan. Hehe..
Softscape di taman ini tentunya tanaman. Beberapa tanaman disini banyak yang eksisting, yang baru juga banyak. Asyiknya lagi, di setiap pohon/semak ditempel papan nama dan nama latinnya. Pulang dari sini dijamin pinter tanaman,haha. Jenis yang dipakai nggak genjreng-genjreng banget. Simpel. Itu aja udah memanjakan mata banget. Borrowed landscape-nya ada lahan perkebunan di belakang lokasi taman ini. Hihi,, ini Jakarta bukan yaa.. :D





Selain elemen flora, ada pula beberapa jenis fauna lucu di taman yang luasnya kira-kira 2 ha ini. Ada ayam hitam (ini ayam dibiarin bebas berkeliaran dan rada suka ngedeketin orang,hihi), rusa, landak, merak, dan jenis unggas yang lain. Nggak begitu banyak sih, tapi justru unik. Seperti taman rumah saja. Kalo rame ama fauna nanti jadi kebun binatang dong.
HTM Taman Indraloka sementara ini belum ada (Asyiiik..) jadi hanya bayar parkir kendaraan saja. Jangan lupa siapin kamera buat hunting best spot.
Ah, senangnya hari ini.. Semoga makin banyak taman dibangun di kota ini. Banyak taman banyak oksigen banyak yang sehat : )

Rabu, 05 Oktober 2011

Sore bersama para Bocah



#1 Halo, namaku Amar, aku adalah batita yang tinggal 3 rumah dari rumahnya Om Pram, hobiku main sepeda. Aku punya 2 sepeda lho, yang satu biasa, yang satu lagi matic,, jadi bisa wrr wrr tiap saat aku mau. Meskipun batita, aku tak banyak bicara. Tapi kata orang, diam itu emas. Jadi aku bicara yang penting-penting saja.





#2 Nah anak perempuan baju pink itu adalah Zizi, tetangga rumah persis samping rumah Om Pram. Hobinya main bola (tendangannya kuat sekali lho). Aku sih tidak suka main bola, palingan main sepeda sama mbahku keliling gang tiap pagi dan sore




#3 Si Zizi ini sayang sekali sama aku. Dia sudah kuanggap seperti kakakku sendiri. Sebenernya dia ini mau kiss bye aku tapi tidak berhasil..

Sudah ya sudah sore, daah Om Pram..

Sabtu, 01 Oktober 2011

(80) days of Summer

Panaaas! Mungkin banyak orang yang merasa amat sangat gerah di musim kemarau ini. Apakah suasana seperti ini menyaingi summer-nya di negara subtropik ya,hehe.. Entahlah, yang pasti cuaca benar-benar hotly bikin aku pengen kipas-kipas tiap saat, fyuuh.... Di Jakarta sendiri kala hujan turun bisa dihitung dengan jari, hmm,, rasa-rasanya kurang dari 10 kali selama 3 bulan terakhir hujan turun, woow,,
Saat summer pula biasanya banyak orang yang bertamasya, diantaranya teman-temanku ini. Jejeeeng…

teman-teman saya :D


Tadinya aku duga akan banyak yang datang, ternyata hanya ada empat orang, haha.. Nggak apalah, malah jadi lebih gampang ngebawanya. Mereka adalah teman-temanku dari keluarga besar Tenk-tonk Family. Berkeliling Ragunan melihat satwa-satwa unyu dan menikmati beberapa atraksi (mau ngelilingin seluruh Ragunan sambil jalan kaki dijamin gempor).


harusnya naek delman kali ya biar ga gempor :D


Kami juga mengunjungi pusat primata Schmutzer,hehe.. Melihat si Kumbo yang nampaknya gorila penyendiri itu :D tak lupa foto-foto gaya mahasiswa: loncat, meluk patung, cengar-cengir, serta beragam gaya unyu lainnya haha…


gaya melongo, ooo



never stop travelling pals! :D



(80) days of Summer, nice days!

Senin, 19 September 2011

Melongok Schmutzer #1

Selamat datang di Pusat Primata Schmutzer!








Mengunjungi Pusat Primata Schmutzer Ragunan berarti menengok kebelakang kehidupan primata yang mirip dengan manusia ini (mirip nggak berarti sama lho..hehe..). Terletak di dalam kompleks Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, pusat primata yang cukup luas ini dijamin menggugah rasa cinta kamu pada makhluk ciptaan Allah ini :D Lanskap di Schmutzer ini dibuat semirip aslinya, jadi so pasti kamu bakal ngerasa bukan di tengah kota Jakarta (harga naek besok *lho* jadi iklan properti)

Banyak lho jenis primata langka, lucu, dan mempesona,,haha..ada owa jawa, gorila, orang utan, dan sejenisnya (saya ga begitu merhatiin jenisnya, tapi mereka semua lucu-lucu :D)

Melihat pose mereka saja sudah cukup bikin saya sedih..mereka di ambang kepunahan lho. Untungnya masih ada pihak-pihak yang peduli dengan mereka.. :D






Oh ya, Pusat Primata Schmutzer ini buka setiap hari, dengan HTM IDR 5000. Yang nggak boleh dibawa ke dalam kawasan: botol minum, makanan, tas, dan benda-benda berbahaya lain. Yang harus dibawa: topi, kamera/tustel (tustel?? bahasa jadul bgt dah). Kalo kehausan di dalam kawasan? Tenang,, ada kran minum di berbagai titik. Langsung pencet, langsung minum..ehehe..

Ada apa lagi disana? Ada deeh,, datang sendiri ya! :P

Senin, 12 September 2011

Melirik blog-nya Ibu Tristaphews :D


Ehehe.. terimakasih sahabat lanskap43-ku sekaligus hijab stylist, Tristaphews, atas link-nya di blog,, lumayan jadi cover sampul,, ada apa ini denganku, wakakaka *narsis membara*

Pesan moral: abaikan posting ini nanti sakit kepala, hahah

Bikers,, pake Helm selalu ya!


Jangan pake helm hanya karena ada pak polisi!!!

Aku selalu menekankan hal itu kepada keluargaku. Yeah, kebanyakan orang berprinsip pakailah helm karena takut ada pak polisi, nanti kena tilang, repotlah, gerahlah, baru keramaslah, takut sisirannya berantakan, takut model spike-nya roboh, ngerasa pengep, puyeng, hadoooh..

Teman-teman, belum cukupkah fakta kalau pengendara motor berisiko kecelakaan lebih tinggi dibanding mobil? Bodi motor yang memang kecil, gampang diserempet, serta peluang kelengahan pengemudi bisa saja terjadi lho.. Usahakan dan harus, pakailah helm. Mau kamu jadi pengemudi, jadi penumpang, sendirian, ataupun berduaan, atau berempat! Seperti foto yang aku ambil dari Jl. Ciputat Raya ini pada tanggal 4 September lalu. Sebuah keluarga dengan empat orang anggota keluarga: Ayah, Ibu, dan 2 anak yang masih kecil-kecil.

Ayah, Ibu,, pakaikanlah helm ke anaknya!.. Masa Ayah Ibu aja yang aman? Begitulah kasarannya.

Kalau terjadi kecelakaan gimana?

…Jangan mendoakan hal yang tidak-tidak, si Ayah mengemudi dengan hati-hati kok..nggak bakal celaka ini…

Siapa mau menjamin tidak terjadi kecelakaan? Pernahkah belajar peluang di mata pelajaran Matematika, bahwa segala sesuatu selalu ada kemungkinan?

Begitu repotkah melindungi kepala dengan helm yang harganya tak seberapa?

Maap, kok jadi sewot saya, hehe.., maksud saya baik, biar kita selalu sadar akan pentingnya mengutamakan keselamatan. Okee..

Pesan moral: gunakanlah helm SNI, beli yang keren sekalian! Biar pede dan tetep gaya, okeh bikers! :D

Rabu, 07 September 2011

Tiga Ponakan


Buat para Beiber Fever siap-siap ya udah ada penerusnya lhoo,,haha..

Ini adalah kreasi usil adekku yang doyan photoshop. Tiga-tiganya adalah ponakanku yang lucu menggemaskan wkwk.. karena efek libur lebaran sepertinya, mendadak adekku jadi hair-stylist dadakan dengan meng-edit rambut dua bayi malang itu dengan ponakanku yang lebih besar :D

Oh ya, dari kiri-kanan namanya Ilman, Farras, dan Aqilah. Mereka hidup rukun dan senang ribut dan rebutan, hehe,,

Happy Lebaran! :D

Rabu, 31 Agustus 2011

Ketupat Lebaran 2011

Hari ini adalah hari Lebaran 1432 H. Yeah, pada hari sebelumnya tepatnya 30 Agustus juga sudah banyak yang lebih dulu merayakan Lebaran. Seperti biasa, masalah hilal dan hisab. Apapun itu, menggenapkan puasa menjadi 30 hari menurutku lebih baik daripada berdebat siapa yang benar siapa yang salah, ya kan :D Lucunya banyak yang bikin jadi peribahasa Karena hilal setitik rusak opor sebelanga. Haha.. Makin kreatip aja dah orang-orang, pada senewen kali ya tau-tau Lebaran diundur, xixi
Cerita menariknya terjadi ketika hari Senin, 29 Agustus kemarin. Aku dan ibuku pergi ke pasar Cibubur sekitar jam 10. Ibuku tadinya mau beli kulit ketupat karena merupakan suatu tradisi di negara ini berlebaran menghidangkan nasi dalam kulit ketupat. Ternyata ibuku malah beli 3 stel daster. Oh my Maak.. aku dah nungguin ampe hampir 2 jam lebih ternyata ibuku asyik belanja di los pakaian, bukan di los sayur. Perlu diketahui aku nggak ikutan masuk ke dalam pasar lhoo karena kondisi pasar tradisional di H-1 Lebaran sangat gegap gempita *lebaay,,haha.
“Mak, kok malah beli daster?? Kulit ketupatnya mana..?”
“Eh iya mama kan dah lama nggak punya daster baru, beli di pinggir-pinggir jalan aja yuk,, “
Euuh.. pengen minum es degan rasanya, sluurrp,, mana panas banget itu hari, hahaha..astaghfirullah,, jangan ampe batal di hari terakhir!
Akhirnya vario ku gas lagi dan kami keluar dari areal parkir pasar. Kondisi di welcome area malah lebih parah. Penuh banget pedagang sayur mayur. Kami nyamperin tukang pembuat kulit kelapa. Ternyata udah ludess! Aku lihat si abang baru mulai menjalin lagi janur ketupat warna kuning. Tampaknya ada calo ketupat, mungkin juga ibu-ibu se-RT ngeborong ketupat, atau mungkin sengaja dibikin limited edition? Aku pun segera melaju ke pasar kecamatan, yaitu Pasar Ciracas.
Jengjeng…sesampainya di sana, ternyata harga ketupat menggenit. Tadinya cuma 3ribu jadi 10ribu. Kata orang-orang yang sliwar-sliwer memang kulit ketupat harganya menggenit karena banyak orang yang ngeborong banyak. Ibuku akhirnya membeli juga, beli 10ribu. Dapet sekitar 30-an kulit ketupat. Nggak cukup sih kayaknya karena saat H dan H+1 tetamu banyak yang ke rumah buat membersihkan isi ketupat (makan maksudnya). Itu merupakan hasil riset bertahun-tahun ibuku yang memang juga berprofesi sebagai koki di rumah kami sendiri,hehe
“yaudah mama mau bikin lontong aja pram, sama aja kan bentuknya gitu-gitu juga. Okeh?”
“sipdah ma” jawabku.
Dan ternyata malamnya pemerintah mengumumkan Lebaran jatuh lusa.
Ketupat dah jadi, opor dan jadi, rendang,, untung belum nyambel goreng kentang.
Sabar sabar, haha,, tak kan lari Lebaran dikejar :D
Selamat Idul Fitri 1432 H teman-teman! Awali dengan niat fitri tuk jalani 11 bulan kedepan dengan penuh semangat dan tekad kuat, Amiiin