expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 01 Januari 2015

Nasi Goreng

Menu satu ini sebenernya adalah menu favorit saya. Tetapi entah kenapa saya jarang menemukan citarasa yang benar-benar nikmat. Selama ini nasi goreng yang saya suka adalah yang dibuat bapak, kakak perempuan saya sama si mama. Selebihnya, saya terpaksa 'menikmati' nasi goreng yang dijual di luar sana. Bahkan di sekitaran kampus pun nggak ada yang benar-benar lezat :/. Apa mungkin karena berbeda tangan yang masak itu menentukan citarasa ya, bhehe..

Kemarin suasana di rumah saya benar-benar nggak ada orang yang mau masakin T_T. Ga ada makanan. Akhirnya saya iseng lah bikin varian nasi goreng. Ada kemangi sama kol sisa, timun sisa, sosis sisa di kulkas, cabe rawit sisa (segalanya serba sisa). Bahkan bahan utama alias nasinya juga udah di dasar magic jar. Alhamdulilah lah yang penting ga kelaparan :p



Nasi goreng kemangi kol. Jadi berasa wangi-wangi gitu. Aneh tapi enak :P

Nasi goreng sosis. Yang ini ditambahin bawang bombay sama daun bawang.

Nasi goreng sosis rawit. Yang ini sengaja menyiksa diri. Rawitnya dibanyakin biar puaas... Wkwk

Rabu, 31 Desember 2014

Naik Argo Parahyangan ke Bandung

Siapa yang tak kenal Bandung? Kota yang berjuluk Parijs van Java ini memang kota yang seksi. Selalu saja ada alasan orang untuk berwisata ke kota ini. Entah mau menikmati keindahan alamnya, mau belanja, mau makan, macem-macem tujuannya. Ke Bandung nggak hanya bisa dicapai dengan jalan darat Tol Cipularang lho. Cobalah naik kereta api Argo Parahyangan. Kereta api ini beroperasi 8x sehari Jakarta - Bandung. Kau bisa one day trip pula: datang pagi pulang sore, hehehe. Lumayan kan, kau sudah berperan serta dalam melakukan tindakan ekologis dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.

Lanskap Pertanian yang bisa kau nikmati selama perjalanan menuju Bandung. Petak-petak sawah layaknya mozaik, terhampar indah :)


Ini bukan lokasi syuting Harry Potter :D Betapa tingginya ini jembatan..


Jalur kereta api Jakarta - Bandung ini menurut saya memang keren. Semenjak memasuki wilayah Purwakarta, kereta akan mulai mengalami pendakian. Lanskap setelah Stasiun Cikampek cenderung berbukit-bukit. Begitu seterusnya sampai nanti tiba di stasiun Cimahi. Saran saya sih ambil bangku kereta berkode C-D ya (sisi kanan arah Bandung). Kau bisa menikmati pemandangan pegunungan, persawahan, tol Cipularang, seru banget dah :D

Bangsa kita perlu berterima kasih juga kepada Belanda yang telah memperkenalkan jenis tranportasi massal ini. Bayangkan, jalur kereta api ini menurut saya ekstrem. Ada banyak konstruksi jembatan, membelah perbukitan, melewati jurang, dan terowongan. Yeah, terowongan. Panjangnya sekitar 900 meter! (Nggak kebayang berapa lama terowongannya digali...) Belanda memang mereka bangsa penjajah, tetapi tak dapat dipungkiri bahwa mereka juga telah berjasa memperkenalkan kereta api. Saat itu, penduduk pribumi tentu saja belum memiliki teknologi perkeretaapian seperti ini. 

Jalur kereta api ini menurut saya adalah benda pusaka yang harus dilestarikan. Udah dibuat dari tahun 1800-an akhir. Sambil menikmati perjalanan, saya berpikir betapa niatnya Belanda membangun jalur kereta api ini menuju Bandung. Dari internat, saya mendapatkan informasi bahwa pada zaman penjajahan kawasan Bandung adalah sentra pertanian dan perkebunan sehingga perlu transportasi kereta api untuk memudahkan mobilitas menuju Batavia (Jakarta). Dan sekarang, kita masih bisa menikmati jalur kereta api legendaris ini..

Harga tiket kereta api Argo Parahyangan yang saya dapat ini Rp 100.000,-. Setara dengan kualitas pelayanan kereta, nyaman pula, dan sajian pemandangan yang memesona mata. Jadi, rencanakan perjalanan wisatamu ke Bandung naik Argo Parahyangan. Selamat berlibur :D

Selasa, 30 Desember 2014

Berita Bahagia

Berita bahagia datang dari sahabat asrama dan kostan saya dulu. Sebut saja namanya Anto. Akhir bulan ini dia akan menikah dengan gadis asal Bandung. Anto, Lelaki Kebumen yang berkuliah dan bekerja di kota hujan ini. Dia orang yang baik dan easy-going. Kebetulan dia anak jurusan pangan jadi secara tidak langsung saya dulu sering bahagia karena dapat berbagai kudapan gratis dari praktikum dia di kampus, haha. Dia lumayan jago masak. Di antara kami berempat di kostan dulu, yang bisa masak paling Anto. Saya dan dua teman saya yang lain hanya bisa makan. Meski kostan kami punya dapur, nggak ada yang pernah telaten masak. Paling, masak air sama mi instan. Standar banget huft.

Anto usianya paling tua diantara kami dan paling dewasa. Chandra, teman saya, gadget-mania dan doyan tidur di depan laptopnya. Radit, hobi nyanti, nge-MC, dan rajin belajar. Saya sendiri apalah, doyan tidur, hehehe. Kami doyan ngobrol sampai larut malam. Biasalah, pasti menjurus ke arah topik ‘betapa enaknya kalo udah nikah’, bhahaha. Pikiran simpel lelaki yah memang beginilah. Mau enaknya aja, bhahaha. Semakin bertambah usia (makin tua gampangnya) kami pun semakin dewasa. Sudah pada tahu, menikah bukan main-main. Saat kami berkesempatan untuk bertemu, tetep aja saling ‘buru sono nikah buruu..’ :D

Menikah memang bukan sekedar menikah dengan pasangan kita, tapi ‘menikah’ pula dengan keluarga besar pasangan kita. ‘Menikah’ dengan tanggung jawab dan misi mulia yang akan diemban. Jadi, untuk hal yang serius, memang harus dilakukan dengan serius.

Yuk nikah yuk *lho


Everybody's Changing

Setiap orang bisa berubah: fisik dan pikiran. Seseorang yang sangat kau kenal, bisa saja berubah menjadi seseorang yang lain. Seseorang yang berbeda, seperti tiba-tiba tidak dikenal.
Itulah hal yang sebenarnya kadang mengkhawatirkan bagi saya: perubahan ke arah yang tidak baik. Seperti halnya ketika menyudahi hubungan dengan seseorang yang semula sangat saya suka. Kemudian, hilang begitu saja. Semula teman, tetapi kini jauh berbeda. Semula dekat, lantas terasa biasa saja.

Manusia memang makhluk yang unik yang tidak bisa dipastikan. Maka ketika kita menghadapi seseorang yang mungkin tiba-tiba berubah sifat, itulah manusia. Kita hanya bisa mampu untuk menjalankan peran ‘manusia’ sebaik mungkin di dalam kehidupan ini. Bersikeras agar segala sesuatu ideal sesuai keinginan kita, rasanya teramat sulit. Manakala sahabat saya yang saya kenal suka bercerita dan ceria lantas tiba-tiba pemurung, saya kini tahu alasannya mengapa dia berubah. Ada juga teman saya yang mendadak dekat dengan saya (padahal sebelumnya tidak sama sekali), saya juga tahu apa alasannya.

Apa yang selanjutnya dilakukan setelah tahu alasannya? Kita jadi tahu tindakan terbaik apa yang dilakukan. Menikmati proses dan tak perlu berlebihan menanggapi perubahan. Tiap orang mungkin akan berubah, akan mencapai masa saat dia akan mengubah sikap dan perilakunya, yang mungkin akan memengaruhi pergaulan dengan orang di sekitarnya. Ada yang berubah drastis. Ada yang lambat. Saya yang sekarang ini mungkin berbeda dengan saya saat dulu awal kuliah, atau saya saat bersekolah. Teman-teman terdekat saya mungkin juga telah berubah, dan banyak hal yang sepele maupun tidak turut mengubah perilaku saya. Bertemu orang-orang baru, pengalaman baru, segalanya, berperan dalam mengubah saya. Perubahan itu memang keniscayaan. Jika kau tidak suka dengan perubahan seseorang, sampaikan saja. Tanyakan. Orang juga perlu ditanya, karena hanya orang-orang yang sehari-hari dekat dengannya yang mengetahui perubahan dirinya. Tetapi ingat, bahwa kau hanya bisa menegur atau menanyakan secara lisan. Selanjutnya, pasrahkan saja. Percayalah setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing.