Wajar adanya.
Harapan yang dimiliki, mungkin perlu dikaji kembali. Bisa jadi, harapan yang digantung mungkin terlalu tinggi, terlalu jauh, terlalu berat. Hingga pada akhirnya menunda harapan itu untuk tiba, atau bahkan menurunkan harapan itu, hingga pada akhirnya tidak samasekali mengharap. Tidak siap terjatuh, tidak siap dengan kondisi yang terburuk. Hanya berasumsi bahwa segalanya akan sesuai dengan rencana. Lalu, muncul rasa kecewa.
Kecewa adalah keniscayaan dalam hidup. Semua orang pernah mengalaminya. Aku dan kamu. Kita. Hanya saja, ada perbedaan respon yang membuat seseorang dengan seseorang yang lain berbeda. Bangkit dari kekecewaan, entah bagaimanapun caranya. Hingga akhirnya, terngiang firman Tuhan yang mungkin sudah kita tahu semua: berharaplah pada-Nya maka kau tidak akan kecewa.