expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 01 Maret 2016

Taman Heulang, Bogor

Satu lagi tempat rekreasi asik di Kota Bogor. Taman Heulang namanya. Heulang, artinya elang dalam bahasa Sunda. Nama-nama jalan yang ada di lokasi kebetulan banyak nama-nama burung. Taman Heulang ini lokasinya ada di Tanah Sareal, dekat dengan Warung Jambu Plaza dan GOR Padjadjaran.

 





Tamannya masih lumayan gress, jadi pepohonan juga kecil-kecil. Sabar menanti aja,hehe. Luas taman ini menurut pekerja yang saya jumpai di lokasi adalah sekitar 2 hektar dan tanahnya flat alias datar. Katanya sih dulu ini tanah lapang biasa untuk orang-orang belajar stir mobil. Areal sekitar taman ini ada SMK, dan perumahan dengan halamannya yang masih asrii banget. Ibarat kata mungkin kawasan ini adalah "Kebayoran Baru"-nya Kota Bogor,hehe. Jangan khawatir haus atau kelaperan, tetep ada spot kuliner di sekitar taman












Yang saya suka di taman ini adalah keberadaan panggung yang selain bisa dimanfaatkan untuk berteduh, bisa untuk pentas kecil-kecilan gitu. Ada juga lampu tenaga surya tapi modelnya ajaib, hahaha. Buat yang doyan jogging, lari-larian, mau males-malesan, baca buku, piknik, ngobrol sama temen dll, tempat ini cocok banget buat menghabiskan waktu :D Bosen gak sih ngegaul ke mall mulu? Kan Kota Bogor kota sejuta taman, jadi ayo kita ke taman menikmati alam, hehe.

Babon dan Ikan

Teman baru saya nama aslinya Julianti. Dia adalah temannya Ray sejak masa sekolah dulu. Nggak akan pernah tau nama aslinya sampai dikasih tau soalnya panggilan sehari-hari dia Babon. Lupa sejarahnya bagaimana dia bisa dipanggil seperti itu. Pernah ketika saya ada suatu hal dimana saya minta email dia, alamat emailnya adalah cacagirl apaa gitu -_- ngoaahahahha.

Babon berkenalan dengan kami ketika saya dan Refi main ke tempat Ray di Kota Kendari. Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara itu menjadi tujuan terakhir kami dari serangkaian jalan-jalan saya, Refi, dan Ray dalam Tour de Southeast Sulawesi :D Oya, di perjalanan laut kami dari Baubau menuju Kendari yang hampir selama 5 jam itu (kedengarannya lama, tapi pas kau naik kapal itu rasanya kaya dininabobokan gitu, semilir banget anginnya) saya sempat nyicipin nasi kuning ala kapal. Karena saya tipe orang-harus-sarapan sementara Refi dan Ray tidak biasa sarapan, akhirnya saya beli sarapan sendiri dari ibu-ibu penjual nasi dan saya menikmati makan dengan sensasi kapal berlayar (lebay sih, kapalnya juga goyangnya biasa aja :P) dan hmmmmmm enaaaaak! Ikan cakalang, mie, telur, nasi, tempe orek, krupuk, hanya dengan 10 ribu rupiah. Bayangkan, ikan cakalaaaang. Kalo di Jawa harganya muahaaall,,di Sulawesi murah. Maknyus banget dah :D


Tiba di Kendari kami bertemu dengan Babon. Sebelumnya saya pernah kenalan dengan Babon pada Desember 2014 silam saat kami main bareng Mariski dan Ray ke Botani: makan makanan Korea di Muji*gae, ahahaha. Senang bisa ketemu Babon lagi di pulau yang berbeda, Pulau Sulawesi. Babon jadi tour guide kami selama di Kendari.



Nah lanjut. Babon sekarang sekolah pascasarjana di Jakarta. Kami bertiga sempat main (main apa nggak ya sebenernya) di seputaran UI Salemba. Menikmati suasana malam ala-ala orang kota. Babon sempet kerja di klinik, jadi perawat, dan sekarang kuliah lagi dengan jurusan yang berbau kesehatan juga. Dia pengen ajak kami main lagi. Langsung saja saya tawarkan "main ke taman yuk". Babon agak kaget, main ke taman ngapain coba, ahahahah. Saya bilang aja kita belajar tanaman, liat bunga, pohon. Babon kayaknya ngerasa takjub. Ya bolehlah, katanya, wkwkkw.
Makasih Baboon :D
Suatu hari di awal Januari, Babon kirim pesan yang intinya mengajak kami pergi main sambil makan ikan dari kampung halamannya di Buton, Sulawesi Tenggara sana. Entah karena sibuk sama berbagai hal saya dan Ray lupaa dan jreng-jreng,, Februari dah mau berakhir. Babon bilang dengan baiknya bahwa ikan gelombang pertama sudah habis, masih ada ikan gelombang berikutnya yang akan tiba. OMG, jahatnya saya sampe lupa :D Maap boon... Ray cuma bilang kalo saya harus makan ikan itu (ternyata ikan teri sulawesi gitu). Itu ikan, lanjut Ray, udah menempuh perjalanan jauh. Lewat laut naik kapal, naik pesawat terbang (transit di Makassar), tiba di Jakarta naik Damri, trus menuju Bogor naek Commuter Line. Wheww.. Ikan itu pasti jadi makin gurih: keringat mereka banyak karena perjalanan jauh hihihi..
Ternyata uweenaaakk.. saya langsung foto dan kirim ke Babon sambil mengucapkan terima kasih. "Waah senangnya, ayo langsung dimakan sama Ray" kata Babon. Sedaaapppp..

Makan dan makan

Kumpul ala-ala kelas kami biasanya diisi dengan makan bersama. Selain banyak berkah, makan bersama itu menyenangkan, dan yang pasti lebih irit karena bisa sharing, hehe. Entah sejak kapan awalnya kami suka iseng ngumpul makan. Selain melupakan tugas sejenak, waktu makan pasti diisi dengan gosip berjamaah :D. Kami biasa masak bareng di tempat Aini atau tempatnya Ray. Kadang kami juga makan-makan di luar, misalkan ketika Refi ultah. Pernah juga buka puasa bersama di rumah Cete, munggahan (makan bersama sebelum puasa) di kosan Ray, dan silaturahim pascalebaran di rumah Mbak Wita. Mangan ora mangan ngumpul kalo kata orang Jawa, ahahha.









Dari sekian momen makan-makan kelas yang berkesan, adalah ketika saya main ke rumah Glory. Entah kenapa suasana di rumah Glory itu nyaman bener, haha. Selain dapurnya lumayan lengkap, chef-nya juga oke masaknya (tak lain dan tak bukan adalah master Ray,wkwwk). Glory menurut Ray adalah tipikal yang selalu bilang masakannya enak, sementara saya adalah tipikal orang yang percayaan apa kata Ray enak pasti enak. Hahaha.. Glory juga jago nyambel ala-ala jatim. Kalo Hanni suka masak nasi liwet Sunda. Tish, Ami sama Aini juga bisa masak. Katanya sih sempat mereka pengen jualan pisang goreng, lontong atau apa gitu tapi gak pernah jadi. Kalo Mbak Tya suka bawa kue-kue pastry bikinannya sendiri. Pokoknya ada aja yang dibagi di dalam kelas kami.







Sekarang Glory dah balik pulang ke Malang, kerja di sana. Biasanya berapa kali dalam sebulan saya sama Ray pasti ngerecokin dapurnya, ahahaha. Rasa emang nggak pernah bohong. Saya masih ingat rasa masakan ayam ala-ala sulawesi pas di rumah Glory: rasa asam belimbing wuluh dan sereh. Pernah juga saya makan terong pedas manis yang hmm.. Lezat.




Good food good live :D