"Warung Kopi Nama Import" yang menyatu dengan gedung perpus baru UI |
Tumben-tumbennya aku dan sobat lamaku mau janjian ketemu di Depok. Kota Depok yang cenderung hingar bingar di segmen Jalan Margonda Raya, bikin aku dan temanku mikir-mikir mau gaul di sana. Terlalu ramai pula oleh manusia dan kendaraan. Jadi kami memutuskan membelokkan stang motor ke arah gedung perpus UI.
Suasana yang sepi-sepi di Minggu siang itu lumayan menyenangkan. Para mahasiswa sibuk bersliweran ke dalam gedung perpustkaan yang katanya super wow ini. Lebay deh. Haha,, tapi memang sangat futuristik gedung perpustakaan baru ini. Kubahnya diisi hamparan rumput, mengingatkan sama acara teletubbies. Aoo..hihi. Tidak banyak memakai tanaman semak berbunga, hanya banyak hamparan rumput yang ditata apik dengan pola perkerasan formal. Lurus, menyilang, tegas. Sangat formal. Lokasi gedung perpus baru ini memang lebih terjangkau dibandingkan gedung perpus lama ui yang nyempil. View danau, balairung, gedung rektorat, science park, sama bicycle lane dan pepohonan. Cuakeep..Jadi inget dulu tahun 2009 sempet jalan-jalan ke sini bareng beberapa personel Teng Tong Family :D
Begitu masuk ke dalam gedung ada hall yang cukup luas. Ada restoran Korea, kedai ngopi (lupa namanya), toko buku, sama "warung kopi nama import" yang namanya mirip2 "kopi tubruk". Haha..enggak boleh nyebut merek. Kami memesan ckelat dingin dengan krim. Karena harganya yang relatif murah juga sih, haha. Take away. Dan kami bergegas keluar menikmati taman di sisi luar gedung. Duduk-duduk saja.
Mahoni, jadi focal point |
Ngeliat formasi taman ini, mendadak jadi inget taman gladiator di taman rektorat kampusku dulu. Undakan yang menjadi tempat untuk duduk seperti pertunjukkan konser/harmoni model outdoor. Cuma bedanya disini angin lebih banyak berhembus, agak open, dan tidak kesan gelap. Kalo di gladiator dulu agak gelap oleh pepohonan. Suasana di sini lebih kantor, lebih wow, dan formal. Di gladiator dulu enggak ada pohon mahoninya. Polos saja kotak, keramik-keramik warna terakota. Di sini batu-batu. Ah sayang ga punya foto gladiator. Buat perbandingan. Enggak adil juga dibanding-bandingin. Orang juga ga mau dibanding-bandingin. Apa sih, :p
Lalu aku dan sobatku duduk saja di salah satu undakan batu itu. Mendadak tua banget, kami sama-sama pakai kemeja dan celana berbahan formal. Dandanan bapak-bapak sekali. Mau gimana lagi, sudah bisa ketemu saja rasanya senang sekali diantara sela-sela kesibukan (hueeek.. sok tuwaa )
Ada beberapa mahasiswa di sudut arena yang berlatih biola. Jadi tontonan lumayan. Dan kami bercerita, apa saja. A-Z. Entah kenapa dengan sobat sma rasanya lebih bagaimana. Apa karena kita sama-sama tau kekonyolan jaman sekolah dulu ya, haha,, entahlah. Enak saja rasanya, ngalor ngidul kesana sini. Yeah apalagi coba topiknya: kerjaan, hobi, sama cewe. Buahaha.. Ngakak, ngikik, kadang diem, trus ngakak lagi. Kalo kami sama-sama enggak inget punya acara lain, mungkin sampe maghrib rela dah di tempat ini. Silir sekali :D
Menemukan venue baru buat ngobral-ngobrol, rasanya enggak pengen cepet2 pergi. Nyeruput cokelat dingin sampai tandas habis, sampai merencanakan acara kongkow-kongkow berikutnya.
Swiiiing...
Ke Depok lagi, mau rasanya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar