expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 20 Mei 2014

Lombok #3

Berbeda dengan tetangganya yang lebih dulu pesat berkembang yaitu Bali, Lombok masih dalam tahapan berkembang. Sebenarnya banyak lokasi wisata yang juga tidak kalah lho dengan Bali, seperti Gili Trawangan dkk di Lombok Utara, Pantai Kuta (ini namanya sama seperti di Bali, hehe) yang ada di Lombok Tengah, dan Senggigi (yang ini sudah terkenal menurutku). Kamu juga bisa naik gunung ke Gunung Rinjani lho, dan itu hutannya mirip di Bogor. Hutan hujan tropis. Kontras dengan wilayah Lombok pada umumnya yang relatif kering.

Buat kamu yang lagi di Senggigi, kamu juga bisa melihat Gunung Agung yang ada di Bali. Biasanya nampak di kala pagi atau sore yang cerah. Istilahya borrowed landscape, yaitu meminjam lanskap dari wilayah luar sebagai sumberdaya estetika kawasan :D

Objek yang tak kalah seru di Lombok adalah wisata budaya *budaya.. Dari Bandara Internasional Lombok di Praya, kamu bisa ke arah selatan menuju Kampung Adat Suku Sasak di Sade. Disini kamu bisa liat bentuk bangunan asli rumah Suku Sasak. Menariknya, lantai rumah mereka terbuat dari kotoran sapi lho, hehehe.. Nggak bau kok. Ekologis banget ya :D. Akan ada pemandu yang senang hati menjelaskan kepada kamu mengenai kampung adat ini. Jika beruntung, akan ada lagu selamat datang. Oya, kebetulan kami beruntung karena ada tamu lain datang lalu disambut oleh lagu selamat datang. Bukan lagu sih tepatnya adalah gamelan. Sepintas mirip dengan gamelan Bali, tetapi ada bedanya (dan saya susah mendeskripsikan bedanya dimana, hahaha).
Di wilayah Lombok Barat, kita bisa melihat 'Bali' lho. Di wilayah Lombok Barat (Kawasan Mataram, Ampenan, dan sekitarnya) cukup banyak penduduk etnis Bali yang hidup bersama dengan masyarakat lokal. Cara mudah membedakannya lihat saja arsitektur bangunan rumahnya. Jika pemiliknya orang Bali pasti ada ukir-ukiran khas Bali, hehehe. Menurut bapak supir yang mengantar kami, di Mataram ketika Nyepi tidak ada pemadaman. Upacara adat seperti pawai ogoh-ogoh juga ada. Jadi inilah yang dikatakan kita bisa melihat Bali di Lombok :D 

Tenun khas Sasak, Lombok. Di desa adat sini, kamu bisa beli berbagai macam cinderamata/kerajinan penduduk lokal. Ada sarung, taplak meja, selimut, kain untuk bahan membuat pakaian, gelang, kalung, gantungan kunci, dll.

Yang ini bagus banget buat taplak meja, tapi mahal banget guys. Hehe. Tapi buat kamu yang suka etnik, sebaiknya sih beli :D

Atap yang bersahabat dengan lingkungan: eco-roof. Jadi inget Kampung Naga di Garut (padahal belom pernah juga ke Kampung Naga... -__-)

Bale bengong. Tempat yang asik untuk bengong-bengong. Hehe

Ukir-ukiran khas Lombok. Budaya. Ah, budaya..entah tiba-tiba kenapa tertarik membahas budaya :D

Beli ah buat tatakan gelas. Itu bunganya dibuat dari kulit telur. Udah banyak sih yang buat. Berhubung etnik, dibeli :D

Atap khas Lombok. Itu buat menyimpan hasil panen lho (padi). Elemen budaya banyak diaplikasikan di dalam arsitektur bangunan di Lombok. Perhatikan atap bandara, atap gedung pemerintahan, pendidikan,, Rata-rata mengambil bentuk dari atap rumah adat Sasak dan dapat memberikan 'keterbacaan'  identitas wilayah


Tidak ada komentar :