expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kamis, 10 November 2016

Berapa?

Berapa sih gaji kamu? Memang kamu bisa hidup dengan gaji segitu? Teman-temanmu itu kerja apa? Gaji mereka cukup sepertimu?

Salah seorang yang pernah saya hormati eksistensinya saat studi magister saya bertanya seperti itu, di suatu forum ilmiah internasional yang dihadiri oleh kalangan akademisi. Sejenak saya merasa terhenyak. Pertama, pertanyaan tersebut tidak etis. Kedua, orang itu memiliki latar belakang akademik tinggi. Ketiga, ada nada meremehkan saat menanyakan kepada saya. Keempat, apakah orang tersebut berpikir sebelum bertanya seperti itu?

Bukan kali pertama saya mendapatkan pernyataan seperti itu yang - menurut saya - tidak sopan. Bukan kali pertama juga saya diremehkan orang itu. Saya selalu berusaha membangun pikiran positif saya terhadapnya. Namun, pikiran saya kini kian bulat: saya tak perlu berurusan lagi dengannya di kemudian hari.

Beberapa orang memiliki persepsi yang sempit mengenai taraf kemakmuran seseorang hanya dilihat dari aspek pendapatan. Lebih sayang lagi, yang berpikir seperti itu bukanlah orang yang berpendidikan biasa-biasa saja, tetapi telah mengenyam pendidikan bertahun-tahun dengan gelar yang panjang. Jikalau hal tersebut ditanyakan orang seseorang awam, mungkin masih dapat dipahami. Tetapi apa yang bisa dijadikan pembenaran bagi seseorang yang tidak awam, yang sudah berpendidikan, untuk bertanya seperti itu? Apa yang bisa dijadikan landasan berpikir, seseorang yang sudah 'di atas' untuk bertanya dengan nada yang sama sekali tidak menyenangkan?

Ada hal-hal yang tidak perlu saya utarakan ke semua orang. Ada hal-hal yang tak perlu orang ketahui. Ada hal-hal yang tak patut untuk ditanyakan. Ada pembatas di antara sesama kita bukan?

Katakanlah saya sudah ada di titik akumulasi kekecewaan, dan saya tak menemukan titik cerah saat saya kontak dengan orang itu. Saya rasa tak ada yang perlu saya komunikasi lagi dengannya, karena menutup pintu komunikasi lebih baik ketimbang mempertahankan komunikasi yang berujung pada hal-hal yang menyakitkan.

Tidak ada komentar :