expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Rabu, 24 April 2013

Fieldtrip ke Cibinong


Ibukota Kabupaten Bogor ini terletak diantara Kota Depok dan Kota Bogor, tepat di jalur utama Jalan Raya Jakarta-Bogor. Daerahnya tergolong masih banyak memiliki ruang-ruang hijau (persawahan, kebun, hutan) serta ruang-ruang biru (sungai, situ, empang). Cibinong adalah kota kecamatan yang terus berkembang, dan,,menurutku, nasibnya lama-lama bisa menjadi kota tetangganya yang lebih dahulu berkembang: Depok, Bogor, bahkan Jakarta :(

Semakin lama bangunan semakin banyak berdiri: perumahan, pertokoan, mall, dan gedung-gedung lain. Yeah bukannya aku tidak setuju dengan perkembangan. Hanya saja, tampak tidak ada kontrol dari pihak berwenang dalam penegakan aturan di lapang. Miris memang. Gempuran industrialisasi serta ledakan penduduk (alami maupun nonalami) mengorbankan lahan yang ada untuk diubah fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan. Coba perhatikan sepanjang ruas Jalan Raya Jakarta-Bogor di Cibinong, hampir merata dengan ruko. Menurut saya pribadi, seharusnya kota kecamatan ini diatur dan dikendalikan pembangunannya. Sebagai daerah penyangga, perlu dibuat zonasi ruang kota yang jelas agar keberadaan ruang alami terjaga (mungkin aturannya sudah ada,,tapi,,ya,,penegakkannya yang entah bagaimana).

 
Mari makaan.. =D
Dulu, ayahku sering mengajak kami main ke Cibinong. Setiap liburan sekolah saya dan saudara-saudara saya juga menginap di rumah pak lik di daerah Cikaret. Tiap pagi ada kabut turun. Gunung Salak juga terlihat (dulu malah saya enggak tahu namanya gunung apa, hehe). Pernah kala saya masih SD pergi ke KotaBogor naik bis. Lebih berkabut lagi, dan sejuk. Namanya juga tempo dulu masih belum begitu parah. Ketika aku SMP, aku baru tahu ada Situ Cikaret. Cakep deh, bisa liat pantulan Gunung Salak kalo lagi cerah. Daerah Pemda juga masih sepii banget. Berasa kaya di kota mana gitu: jalanan lebar tapi sepi.

Kebetulan praktikumku mengambil tempat di Cibinong, khususnya di Situ Cikaret, Pemda, dan Bantenan. Haha..berasa mengenang masa dulu suka keliling-keliling Cibinong. Daerah yang sepi, sejuk, nyaman. Sekarang juga masih terasa, hanya saja perumahan, ruko, mall mulai menjamur di beberapa titik kota. Apa mungkin adanya mal yang banyak menjadi identitas makmurnya kota ya? Hm,,auk ah.

Bersama Han dan Mas Glori, kami ngemotor bareng ke Cibinong dari kampus. Mas Glori berperan sebagai juru fotografer, Han sebagai sekretaris, dan saya juru bicara, haha.  Ngeeengg..lumayan asyik keliling-keliling Cibinong, meski surat sakti dari kesbang lupa di stempel sehingga enggak dapet ijin buat minta data sekunder, wkwk *tepok jidat*.Untuk melupakan ke-bete-an, kami ngumpul di tepi Situ Cikaret: ngaso-ngaso.

Kalo lagi cerah keliatan tuh Gunung Salak di selatan Situ Cikaret..
Pengelolaan sampah masih kurang baik, sama penataan pedagang yang kurang menarik :(

Ini outlet (aliran keluar) dari Situ Cikaret. Ada anak-anak pada mandi di sungai. Jburr..!

Harapannya dari output praktikum ke Cibinong ini sih bisa membuat suatu konsep pengelolaan ruang terbuka biru (situ khususnya) yang ada di Cibinong agar bisa ditingkatkan kualitasnya sehingga bernilai ekonomi bagi masyarakat dengan tetap menjaga keberlanjutan situ sehingga terjadi keseimbangan. Aih,,mulia banget kan..hehe..

Saatnya bikin laporan... *ketik...ketik...ketik..* :))





Tidak ada komentar :