Sebelum solat Ied, kami biasanya makan dalam porsi kecil (sunnah Rasul). Lalu kami berjalan menuju mesjid. Agak sedih sebenernya beberapa tahun belakangan pelaksanaan solat Ied di mesjid. Biasanya di lapangan depan kampung. Lebih luas dan rame. Semoga tahun depan bisa di lapangan lagi.
Setelah solat Ied, yang laki-laki biasanya berkeliling bersalaman di dalam mesjid. Puanjaang banget (kebayang ketupat menanti di rumah, whew..). Kapan lagi berkeliling bersalaman. Sambil bertanya kabar "ow,,kuliah dimana? Dah kerja? Kapan nikah?" ow ow..jreeng (lempar ketupat)
Setelah itu aku dan keluarga sungkeman di rumah. Minta maaf ke bapak, mama, kakak-kakak dan ipar serta adik. Baru setelah itu berkeliling kampung mengunjungi tetangga.
Keluarga biasanya berkumpul di rumah anak tertua. Aku biasa berkumpul di rumah Bude selaku anak tertua kakek-nenek (almarhum). Hampir semua anak kakek-nenek berkumpul di Jakarta. Momen seperti Lebaran adalah momen wajib untuk kumpul mengeratkan kembali keakraban (tsaah... ). Memang susah lho untuk ngumpul dalam satu momen yang sama. Makanan dan minuman enak-enak bergelimpangan di meja makan. Hari istimewa dan sajian istimewa juga. Ya cuma saat Lebaran. The best moment to forgive each other and gather while eating and drinking so much :P Tapi jangan berlebihan ya, nggak bagus buat tubuh. Kan puasa kemarin diajarkan untuk menahan nafsu,, perhatikan makanan dan minuman yang masuk, okey? (<-- bijak="" br="" mendadak="">-->
Cucu-cicit-menantu berkumpul jadi satu |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar