expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>
Tampilkan postingan dengan label kerajinan tangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kerajinan tangan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 April 2013

Pop-up #2

Aku baru saja tiba di rumah ketika seseorang mengetuk pintu rumah. Ternyata yang datang Mba Atut, teman kakakku. Dia menyampaikan sebuah undangan pernikahan untuk kakakku. Setelah mengucapkan salam dan pamit, aku tertarik melihat rupa undangan yang dia berikan. Jujur baru kali ini liat undangan pernikahan dengan desain yang menarik. Jauh dari pakem gaya undangan  yang melulu formal dan tulisan fontasi Lucida Handwriting,, ala-ala miring gitu, hehe.. Yang ini lumayan simpel, tapi bikin penasaran.

Berhubung tidak boleh membuka karena bukan urusanku, jadi aku letakkan saja dekat telepon.

Ketika kakakku pulang dan membuka undangan itu, dia langsung berkata, "ni pake desain pop-up ya prim, hehe" Eh, iya. Ternyata undangannya didesain dengan gaya pop-up. Jadi inget kerjaanku beberapa waktu yang lalu. Jika yang kemarin aku membuat pop-up dengan bentukan desain rumah, pop-up undangan ini hanya menggunakan bentukan sepasang pengantin. Gambarnya bagus! Out of the box, haha..

Layout undangannya sederhana. Tidak memakai tulisan ayat suci Al Quran, hanya artinya saja. Oh ya, biasanya surat yang umum digunakan adalah Surat Ar Rum, undangan ini memakai surat An Nur tentang perintah menikah orang-orang yang masih membujang (hemm,,siapa ya masih membujang, cung! *tepok jidat :P). Selain itu juga memakai Doa Nabi Muhammad Saw. pada pernikahan Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib. Selanjutnya ada isi undangan (Akad nikah, walimatul ursy (resepsi pernikahan), dan turut mengundang), serta peta lokasi. Nah uniknya di lipatan undangan ada tanggal gede-gede: "040513" berasa inget iklan air minum pengembali ion, wkwk.. Warna yang digunakan juga tidak mencolok mata (clok, auuuuu... *suara orang kecolok). Jadi penasaran ini yang menggambar  undangannyasiapa ya,, asli bagus! :D

Yeah, makna undangan memang sederhana: menyampaikan perihal acara yang hendak dilangsungkan. Sudah. Memang tidak perlu berlebih-lebihan: kertasnya harus ini, tulisannya berukir warna emas, pakai amplop,, waah.. Coba pikirkan, alokasi biaya undangan lebih baik buat hal yang lebih penting. Selain itu trend saat ini undangan pernikahan juga bisa melalui buku-muka alias pesbuk :D Tetapi menurutku, undangan berwujud seperti ini memang terasa beda karena seperti ada suatu legitimasi bahwa kita spesial diundang (hihihi...). Melihat desain undangan dengan sedikit kreasi menurutku dapat membuat undangan kita lebih berbeda,, lebih apa ya,, hm,, lebih menarik aja sih. Yang pasti jangan punya niat pamer. Kalo niat pamer pasti hasilnya jadi jelek :3

Jadi kepikiran bikin pop-up undangan yang saat dibuka keluar bunga-bunga gitu, haha.. atau langsung keluar panggung resepsi beserta hidangannya :9

Be creative!


Rabu, 03 April 2013

Pop-up!




Tadaaa... ini lah pop-up :D


Bukan sulap bukan sihir...
Ini adalah kerjaan dadakan dari temen gw, sebut saja namanya Jo, yang menyebalkan, menguras tenaga, dan air mata (lebay -__-)
Ceritanya dia lagi pergi ke luar Bogor karena penelitian, sementara dia lagi dapat orderan bikin pop-up untuk alat peraga dari seorang dosen yang tidak bersedia disebutkan namanya (??). Walhasil sebagai teman seperjuangan, dimintalah gw untuk ngebantuin dia bikin pop-up ini. Pop ini membentuk sebuah rumah dengan hiasan pagar, orang, dan tulisan2 mengenai pentingnya membina keluarga (tsailah..).

Senin:
"pram, tolong lw editin photoshopnya yang ada gambar desain ini, ini, bla, bla.." perintah Jo by phone.
"oke Jo," sahut gw.
[kondisi di lapang: gw ada kuliah sampe sore dan capek. Cuma ngedit dikit kemudian tidur]

Selasa:
"pram udah di print? Lw minta tolong Yuda buat bantuin lw ya. Pokoknya lw ikutin apa kata dia oke"
"oke Jo," sahut gw.
[kondisi di lapang: Yuda kuliah nyampe malem. Gw nunggu Yuda kemudian tidur. Masih ada file yang perlu direvisi]

Rabu:
"pram, gimana? Ude blom?"
"iye udah ni gw mau ngeprint"
"sekalian guntingin ye bagian-bagian rumahnya."
"miape, Jo? Ini ada 90 lembar bejibun bisa kapalan ni jari,"
"ya lw minta bantuan temen2 lw dong"
[kondisi di lapang: gw cuma berhasil ngegunting genteng, pager dan jumlahnya cuma 5 lembar]

Yuda datang.

"eh lw Yud, lw kmana aja, bantuin gw dong ni kan kerjaan lw sama Jo," protes gw.
"iya sori gw sibuk kmaren, yok gw bantuin"
[tetep ga berhasil kegunting semua]

Kamis:
--mengundang 3 orang temen yang semuanya cewek ke kosan Yuda untuk menggunting, mengelem, dan menempel--
[baru 50%]

Jumat:
--3 orang temen kami yang semuanya cewe itu diundang lagi untuk mengebut pekerjaan biar cepet beres--
[selesai! *fyuuuh]

Sabtu:
"pram, gw mau pulkam ya lw tolong urus ini semua, lw jilid, lw kasih ya," kata Yuda.
"miape lw Yud tega dah. Jo kaga ada lw juga ngacir!" gw cemberut.
"yah tolong ya motor gw mesti diurusin pajak"
[gw ngejilid ke fotokopian yang untungnya buka di hari Sabtu]

sorenya..

"pram, lw kirim ye ke rumah si dosennya di jalan xxx" kata Jo by phone.
"IYE!"

dan begitulah sodara-sodara ceritanya. Proyek pop-up berakhir dengan manis. Dan muka gw meringis. Capek.zz